REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembelajaran dengan sistem digital menjadi salah satu solusi menghadapi bergulirnya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, kata Direktur Human Capital and General Affairs PT Telkom Priyantono Rudito.
"Persaingan usaha semakin ketat saat memasuki MEA 2015, peningkatan kapasitas SDM merupakan sebuah keharusan dan pembelajaran dengan sistem digital akan menjadi solusi menghadapi bergulir Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," kata Priyantono Rudito pada seminar dan eksibisi The1st Indonesia Digital & Social Learning, Rabu (25/9).
Karyawan mesti memiliki kesadaran untuk meningkatkan kapasitas agar dapat bersaing dengan tenaga kerja asing.
Ia menyebutkan peningkatan kapasitas karyawan akan meningkatkan kinerja bisnis perusahaan, namun upaya tersebut kerap terkendala permasalahan jarak dan waktu.
"Penerapan pembelajaran dengan sistem digital memiliki banyak keuntungan terkait kemudahan akses, waktu yang lebih flexible, cost lebih murah dan materi yang terus update," katanya.
Menurut dia pembelajaran melalui sistem digital dapat diterapkan dengan memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter dan lain-lain. Kegiatan di media sosial menjadi positif karena bertujuan untuk sharing informasi.
Lebih lanjut ia menyebutkan, Telkom menerapkan sistem itu melalui e-learning. Pihaknya berupaya mengubah "mind set" karyawan yang awalnya hanya berorientasi voice menjadi TIMES (telekomunikasi, informasi, media, edutainment dan services).
"Sistem pembelajaran digital memudahkan korporasi mengarahkan pada visi baru itu," katanya.
Telkom melalui Coprorate University (CorpU) memiliki layanan e-learning (pembelajran berbasis web), mobile learning (pembelajran yang mendukung mobilitas pengguna), learning channel (pembelajaran menggunakan media sharing), library online (referensi pendukung pembelajaran meliputi buku, e-book, jurnal, majalah).
"Institusi kami telah mulai menerapkan pembelajaran digital ini sejak 1990," katanya menambahkan.