REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga Tbk bersama Patroli Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menghapus jalur "contra flow" di ruas tol dalam kota (dalkot) Cawang arah Semanggi mulai 1 Oktober 2014.
"Saatnya 'contra flow' ditutup mulai 1 Oktober. Jadi, sebelum itu kami akan sosialisasikan ke masyarakat," kata Direktur Operasional Jasa Marga Hasanudin kepada pers di Jakarta, Rabu.
Contra flow adalah salah satu rekayasa lalu lintas dengan memanfaatkan satu lajur atau sebagian jalan arah berlawanan untuk kelancaran lalu lintas karena alasan tertentu.
Dikatakannya, rekayasa lalu lintas itu dilakukan oleh Jasa Marga sekitar 29 bulan lalu atau tepatnya mulai 1 Mei 2012 pada ruas Cawang arah Semanggi pada pukul 06-10 pagi.
Tujuannya saat itu untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di tol dalam kota dari Bekasi menuju barat Jakarta dan Tangerang, termasuk Bandara Soekarno-Hatta.
Kondisi lalu lintas saat itu terdapat perbedaan mencolok yakni Cawang arah Semanggi pada pagi hari hingga siang sangat padat dan cenderung tak bergerak, sedangkan arah sebaliknya, relatif ideal atau ramai lancar.
"Oleh karena itu, lajur Semanggi-Cawang dibuka untuk menampung sebagian arus dari Cawang-Semanggi," katanya.
Selain itu, lanjut Hasanudin, asumsi saat itu, rekayasa hanya untuk sementara, sampai ruas JORR W2 sudah beroperasi.
"Targetnya waktu itu, dengan beroperasinya JORR W2, akan mengurangi kepadatan lalu lintas di tol dalam kota sampai 30 persen, ternyata faktanya saat ini baru 11,2 persen," katanya.
Jumlah itu, tambahnya, cukup signifikan karena per hari terdapat 500.000 kendaraan yang menggunakan tol dalam kota.
"Setelah ditutup berarti kondisi lalu lintas di dalam tol dalkot dinormalisasi sesuai pasokan dan permintaannya. Masyarakat diminta pengertiannya," kata Hasanudin.