Rabu 24 Sep 2014 13:12 WIB

Warga Diminta Waspadai Penuruan Kualitas Air Saat Kemarau

Musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MUNTOK -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung meminta masyarakat setempat waspada terhadap penurunan kualitas air di musim kemarau seperti yang terjadi saat ini.

"Saat musim kemarau seperti ini sebagian besar air sumur warga mengalami penurunan kualitas dan dapat dilihat dengan kasat mata, seperti air menguning, berbau dan lebih pekat. Jika seperti itu sebaiknya jangan dikonsumsi karena akan menimbulkan penyakit," ujar Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kabupaten Bangka Barat, Yuwanda Eka Putra di Muntok, Rabu (24/9).

Ia menjelaskan, kualitas air yang menurun seperti itu bisa diatasi dengan melakukan penanganan khusus berupa penyaringan dan penjernihan terlebih dahulu sebelum dimasak untuk dikonsumsi.

Menurut dia, penjernihan air sumur yang mengalami perubahan warna dan pekat bisa dilakukan dengan menyaring air menggunakan bak berisi ijuk, pasir, kerikil dan kayu arang secara berulang sampai air jernih.

"Untuk menghilangkan bau bisa menggunakan sedikit kaporit dengan takaran tertentu agar tidak membahayakan manusia yang mengonsumsi," kata dia.

Menurut dia, pada saat musim penghujan kandungan air tanah cukup melimpah sehingga kualitas air cukup bagus, jernih dan tidak berbau, namun pada musim seperti ini air sumur berisi air permukaan yang rendah kualitasnya.

Ia mengatakan, untuk memastikan kualitas air secara baku, tepat dan terukur memang harus melalui uji laboratorium yang membutuhkan proses lama, namun ada cara yang lebih mudah dilakukan secara kasat mata yaitu air jernih, tidak berbau dan tidak berasa.

"Kami harapkan masyarakat yang sumurnya mengalami degradasi kualitas air menggunakan penanganan khusus seperti itu dan tetap mengkonsumsi air yang sudah dimasak terlebih dahulu," kata dia.

Sebagai alternatif agar lebih aman, kata dia, warga juga bisa mengonsumsi air yang berasal dari depot isi ulang, namun berdasarkan ketentuan kesehatan air tersebut sebaiknya tetap dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

"Kami harapkan masyarakat tetap waspada dengan adanya perubahan kualitas air sumur, teliti terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya agar tidak menimbulkan efek yang bisa merugikan kesehatan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement