REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Setelah berulangkali tertunda ground breaking (pemasangan tiang pancang pertama) jalan tol antara Palembang-Indralaya di Sumatera Selatan (Sumsel) segera dilaksanakan. Asisten II sekretaris daerah bidang ekonomi keuangan dan pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Sumsel Ruslan Bahri mengatakan, “Ground breaking atau launching jalan tol ruas Palembang Indralaya dijadwalkan pada pertengahan Oktober tahun ini.”
“Untuk tanggal pastinya, kita masih menunggu konfirmasi dari pusat. Tinggal berkoordinasi dengan pihak terkait. Ground breaking di Sumsel siap dilaksanakan. Kemungkinan besar acara ini dihadiri langsung Wakil Presiden Presiden Budiono,” kata Ruslan Bahri, Rabu (24/9).
Menurut Ruslan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menandatangani Peraturan Presiden(Perpres) No 100/2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera yang ditandatangani Presiden SBY pada 17 September 2014.
Dari 23 ruas tol Trans Sumatera, empat diantaranya jalan tol Medan - Binjai panjangnya 16,8 km, Palembang – Indralaya (22 km), Pekanbaru - Dumai (135 km) dan Bakauheni - Terbanggi Besar (150 km) akan mengawali percepatan pembangunan tersebut.
Sementara itu menurut Tasripin Sartiyono Kepala BPPJN (Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional) III, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jendral Bina Marga terus melakukan pembebasan lahan jalan tol Palembang – Indralaya dengan dana dari APBN 2014. Sampai akhir tahun ini Kementerian PU melakukan pembebasan untuk pengadaan lahan seksi II dan seksi III untuk ruas jalan tol sepanjang 15 km.
“Untuk seksi I pengadaan lahan untuk jalan tol Palembang – Indralaya sepanjang tujuh kilometer sudah dibebaskan dengan luas lahan 7,9 hektar. Sisanya untuk seksi dua dan seksi tiga dilakukan pada tahun anggaran 2014,” katanya.Proses pengadaan lahan jalan tol Palindra (Palembang – Indralaya) pada 2013 lahan yang sudah dibebaskan adalah seksi I antara Palembang – KTM Rambutan yang panjangnya tujuh kilometer.
Pada 2014 dibebaskan lahan tol seksi II dan III. Seksi II antara KTM Rambutan – Pemulutan seluas empat hektar dan lahan tol seksi III antara Pemulutan – Simpang Indralaya seluas 8,5 hektar dengan panjang jalan.
“Selaian lahan dua seksi tersebut juga harus dibebaskan lahan untuk exit atau pintu keluar jalan tol. Ada tiga lokasi exit yang harus dibebaskan,” kata Tasripin.
Dari seluruh lahan yang dibebaskan untuk jalan tol Palembang – Indralaya sepanjang 22 kilometer sebagian besar lahan yang harus dibebaskan merupakan lahan perairan atau rawa.
Kepala BPPJN III Sumatera memperkirakan pengadaan lahan tersebut akan selesai pada 2014. Untuk pembangunan jalan tol Palembang – Indralaya sepanjang 22 km menurut Tasripin, akan dilakukan oleh investor.
“Pemerintah melalui Kementerian PU hanya mempersiapkan pengadaan lahan untuk ruas tol tersebut,” ujarnya.