REPUBLIKA.CO.ID,LUBAKBASUNG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyatakan delapan unit sirene peringatan tsunami di daerah itu belum berfungsi sejak dipasang pada 2013.
"Kita akan menyurati BNPB dalam waktu dekat, sehingga ke delapan sirene ini bisa difungsikan," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Agam Bambang Warsito, Rabu (23/9).
Kedelapan sirene peringatan tsunami yang telah dipasang di sepanjang garis pantai di Kecamatan Tanjung Mutiara.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengaktifkan delapan unit sirene peringatan tsunami tersebut yang berada di Jorong Gasang Kaciak, Jorong Banda Gadang, Pasi Paneh, Ujung Labuang, Muaro Putih, Masang, Labuan, dan Subang-subang.
Namun, Bambang menjelaskan, sampai saat ini belum ada realisasinya. Dia menyebutkan, Agam saat ini hanya memiliki satu unit sirene peringatan tsunami yang berfungsi terletak di Kantor Camat Tanjung Mutiara dengan radius satu kilometer. Sehingga hanya sebagian kecil masyarakat mendengar sirene tersebut.
Untuk menyiasati ini, sebutnya, BPBD Kabupaten Agam membentuk kelompok siaga bencana, membentuk nagari (desa) tangguh di Kecamatan Tanjung Mutiara dan membuat jalur evakuasi. Lalu mengajukan pembangunan shelter sebanyak 12 unit di daerah itu.
"Masyarakat diminta untuk menyelamatkan diri ke daerah perbukitan yang ada di Kecamatan Tanjung Mutiara," katanya.