Selasa 23 Sep 2014 20:02 WIB

Ada Perbedaan Keterangan Antara Polri dan TNI Soal Bentrok di Batam

Rep: C62/ Red: Bayu Hermawan
  Wakapolri yang baru Komisaris Jenderal Polisi Badrodin Haiti saat sertijab di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/3). (Republika/Yasin Habibi)
Wakapolri yang baru Komisaris Jenderal Polisi Badrodin Haiti saat sertijab di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim investigasi yang terdiri dari anggota TNI dan Polri belum mendapatkan kesimpulan apa penyebab bentrokan antara TNI dan Polri, yang berujung pada penembakan empat anggota TNI di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Waka Polri Komjen Badrodin Haiti mengatakan, kasus ini berawal dari kegiatan penegakan hukum terhadap adanya penyimpangan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan oleh Polda Kepri.

Namun dalam pelaksanaannya ada ekses bentrok antara anggota TNI dan Polri yang melakukan penindakan tersebut itu di luar kendali anggotanya. ‎"Sehingga mengakibatkan empat anggota TNI tertembak kakinya," katanya saat dihubungi Republika, Rabu (23/4).

Disampaikan mantan Kabaharkam Polri itu, siapapun yang terlibat dalam kasus penyimpangan BBM, penegakan hukum terhadap pelaku penyimpangan BBM tersebut harus tetap berjalan. Sehingga bisa diketahui penyebab anggota TNI ada di lokasi penimbunan BBM itu.

"Aksesnya yang sama-sama kita benahi," ujarnya.

Badrodin berkata, dalam masalah ini, memang ada perbedaan keterangan yang diberikan oleh TNI dan Polri. Sehingga kata Badrodin, perlu ada tim bersama untuk mengklarifikasinya.

"Namun berapa jumlah ( tim investigasi dari masing-masing institusi) tersebut belum ditentukan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement