Selasa 23 Sep 2014 06:19 WIB

Perselisihan TNI - Polri di Kepri akan Selesai

Sekitar 15 polisi di Meksiko tewas dalam baku tembak dengan kartel narkoba.
Sekitar 15 polisi di Meksiko tewas dalam baku tembak dengan kartel narkoba.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Wakil Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo optimistis pertikaian antara oknum anggota TNI dan Polri di depan Markas Brimob Polda Kepulauan Riau dapat cepat diselesaikan.

"Saya optimis permasalahan ini segera terselesaikan dengan pertemuan pimpinan dari kedua institusi," kata Wakil Gubernur Soerya Respationo di Batam, Senin.

Ia mengatakan kecepatan penanganan dan penyelesaian permasalahan itu akan membantu kondusivitas masyarakat di Kota Batam.

Untuk menyelesaikan pertikaian, Wakil Gubernur berharap pimpinan kedua instansi tersebut dapat segera bertemu.

Soerya juga berharap pertikaian antaroknum aparat keamanan itu tidak mengganggu investasi di Batam, apalagi Pemprov Kepri sedang gencar melakukan promosi investasi untuk Batam, Bintan, dan Karimun.

Menurut dia, usai perselisihan oknum anggota TNI-Polri, suasana Kota Batam tetap kondusif.

"Batam sangat kondusif. Untuk itu, saya meminta agar masyarakat bersikap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang mungkin berpotensi muncul nantinya," kata dia.

Senada dengan Wakil Gubernur, Wakil Wali Kota Batam Rudi meminta seluruh masyarakat tidak ikut campur dalam pertikaian antara oknum TNI Angkatan Darat dan Polri yang terjadi di Markas Brimob Tembesi.

"Masyarakat jangan ikut-ikutan. Jangan jadi provokator yang dapat menimbulkan perselisihan lebih besar," katanya.

Ia juga berharap masyarakat yang tinggal di sekitar Tembesi untuk tetap tenang dan tidak resah akan kericuhan lanjutan.

Wakil Wali Kota memastikan aparat keamanan akan melakukan pengamanan di sekitar pemukiman warga di sekitar Mako Brimob dan Markas Batalyon Infrantri 134 Tuah Sakti.

Pemkot Batam berharap komandan dua institusi itu dapat menenangkan anggotanya di lapangan dan menyelesaikan masalah dengan cepat, agar masalah itu tidak berkelanjutan dan menimbulkan keresahan di masyarakat dan mengganggu kondusivitas investasi di Batam.

Minggu (21/9) tengah malam, warga Batam dikejutkan bunyi tembakan di sekitar Mako Brimob Polda Kepri. Suara tembakan itu kemudian diketahui mengenai empat orang anggota TNI AD.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement