Selasa 23 Sep 2014 05:30 WIB

'Buku Jorok Beredar, Pengawasan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Lemah'

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Erdy Nasrul
Buku Madrasah yang bermasalah
Foto: PBNU
Buku Madrasah yang bermasalah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam buku mata pelajaran  Bahasa Indonesia terbitan Erlangga untuk SMP dan MTsN terdapat  kata-kata yang jorok atau tak pantas terdapat pada halaman 8,10, 11 dan 27. Kalimat jorok dalam isi buku tertulis dalam sebuah dialog cerita antara seorang kiai dengan copet yang disebutkan terdapat  kata-kata seperti  'busyet, bangsat'.

Pengamat Pendidikan Doni Koesoema mengatakan, buku mata pelajaran seharusnya tidak mengandung kata-kata jorok atau kasar sebab itu tidak mendidik. Seharusnya buku mata pelajaran itu mengajarkan kesopanan.

Memang, ujar Doni, selama ini pengawasan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) memang lemah. "Sistem review buku mestinya diserahkan pada tim  pakar dan melibatkan disiplin lintas ilmu dan orangtua,"ujarnya, Senin, (22/9).

Sekarang, kata Doni, yang terjadi eviewer buku diserahkan kepada  birokrat. Makanya banyak buku yang kurang bagus bisa terbit.

Terkait Kemendikbud hanya menyarankan penerbit menarik peredaran buku yang kurang pantas tersebut, Doni mengatakan, pada intinya perlu dibentuk  tim independen untk mereview buku supaya hal-hal semacam itu tidak terjadi lagi.

"Tim independen untuk mereview buku tersebut terdiri dari  guru mata pelajaran,ahli kurikulum, psikolog, dan orangtua, saya usulkan ini sejak lama,"katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement