Senin 22 Sep 2014 21:43 WIB

Menteri ESDM tak Cukup Hanya Profesional

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Kementerian ESDM, ilustrasi
Kementerian ESDM, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dinilai tidak cukup hanya profesional. Namun, harus memiliki sejumlah kelebihan dan kemampuan.

Kapuskom Kementerian ESDM Saleh Abdurahman mengatakan, mengelola sektor ESDM membutuhkan profesionalisme, kematangan, enterpreneurship, pengalaman, dan kemampuan diplomasi. ''Untuk mendorong Indonesia menjadi enery leader regional,'' kata dia kepada ROL, Senin (22/9) malam.

Presiden terpilih Joko Widodo akan memilih Menteri ESDM berasal dari kalangan profesional non-partai. Namun, menterinya harus memiliki ideologi kerakyatan.

Jokowi resmi dilantik pada 20 Oktober 2014. Hingga kini, belum dibeberkan siapa saja yang menjabat menjadi menteri di kabinetnya.

Menurut Saleh, apabila Menteri ESDM selanjutnya memiliki 50 persen dari kemampuan itu bisa dikategorikan baik. Namun, apabila bisa mencapai 75 persen berarti bagus sekali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement