Senin 22 Sep 2014 21:30 WIB

Jumling IPB Sambangi Kampung Dramaga Situ Leutik

Rampak bedug Dramaga Situ Leutik.
Rampak bedug Dramaga Situ Leutik.

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Jum’at keliling (Jumling) IPB) di 17 desa lingkar kampus,  (19/9), bertema “Gerakan Hidup Bersih dan Sehat” dan perencanaan wilayah “Kampung Bersih”. Kegiatan Jumling dimulai dengan kerja bakti rombongan IPB bersama masyarakat Kampung Oncom, yang sekarang disebut Dramaga Situ Leutik. Tepatnya di RT 02 RW 06, Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Jumling dimulai sekitar jam 06.00 WIB pagi. Warga dan rombongan IPB bergotong royong membersihkan selokan, jalan dan tempat pembuangan sampah. Usai kerja bakti, semua warga mulai dari kepala desa, tokoh masyarakat, pemuda, pemudi, ibu-ibu PKK dan Posyandu, anak yatim, serta rombongan IPB, berkumpul di mushola Al-Adjrumi.

“Desa Dramaga selain memiliki budidaya perikanan gurame, juga terkenal dengan produk manisan. Di desa ini banyak terdapat usaha manisan, seperti manisan pala, mangga, pepaya, dan lain-lain. Ini sangat potensial dikembangkan, terutama manisan pala dan sirup pala. Untuk itu LPPM IPB memberikan bibit pohon pala kepada desa-desa lingkar kampus. Harapannya, setelah berbuah bisa memenuhi pasokan bahan baku bagi UMKM buah pala,” kata Wakil Kepala LPPM IPB, Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc.

Yang menarik di Dramaga, ternyata desa binaan IPB ini memiliki seni budaya tradisional rampak bedug yang telah berdiri sejak tahun 1980-an. Kesenian ini dipelihara turun temurun sehingga dapat bertahan sampai sekarang. Puncaknya, pada Mei tahun ini seni tradisional Rampak Bedug Kampung Situ Leutik mengikuti Festival Seni Nuansa Islam tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Mereka mendapat juara kedua.

Tak ayal, rombongan Jumling IPB pun disuguhi pertunjukan empat pemuda yang memukul bedug. Mereka bukan sembarang memukul bedug, tapi pukulan mereka bernilai seni karena menghasilkan irama yang indah dan merdu.

"Kegiatan rampak bedug ini menjadi pemberdayaan para pemuda agar memiliki kegiatan yang positif. Hendaknya mereka mencintai kesenian yang diwariskan oleh pendahulunya. Disamping itu, agar mereka terhindar dari pergaulan yang salah,” tandas Arof Akbar ketua Rampak Bedug sekaligus ketua RT 02 RW 06

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement