Senin 22 Sep 2014 17:07 WIB

Menurut TNI AD, Tembakan Juga Diduga Dilakukan di Markas Brimobda

Penembakan. Ilustrasi.
Foto: rawstory.com
Penembakan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes TNI Angkatan Darat (Mabes AD) memaparkan kronologis penembakan anggota TNI dari Batalyon Infanteri 134/Tuah Sakti, Batam, oleh oknum anggota Brimob Polda Kepulauan Riau yang melakukan penggerebekan gudang diduga lokasi penimbunan BBM, Minggu (21/9) malam.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Andika Perkasa di Jakarta, Senin menjelaskan pada Minggu pukul 20.00 WIB, anggota Polda Kepri dan Brimob Polda Kepri menggerebek gudang BBM solar milik N yang berada di depan Perumahan Cipta Asri, Jalan Trans Barelang Tembesi, Batu Aji, Batam.

"Saat penggerebekan didapati 1 unit sedan merah yang diduga sebagai mobil pelangsir BBM solar, masuk menuju gudang tersebut," katanya.

Mengetahui ada penggerebekan oleh anggota Polda dan Brimobda Kepri, mobil tersebut kabur. Anggota Polda dan Brimobda Kepri pun mengejar dan mengeluarkan tembakan ke arah ban mobil sedan merah tersebut.

Sekitar pukul 21.30 WIB, anggota Polda dan Brimobda Kepri keluar dari gudang minyak tersebut dan pada saat bersamaan melintas Pratu Ari Kusdiyanto (anggota Kesehatan Kompi Markas Yonif 134/TS) dan Prada Hari Sulistiyo (anggota Kompi Bantuan Yonif 134/TS) yang baru selesai melaksanakan apel malam di Yonif 134/TS.

"Keduanya akan pulang ke rumahnya di daerah Bengkong Laut sekaligus akan mengambil cucian di laundry. Mereka tidak bersenjata. Di tengah perjalanan, dua prajurit itu berhenti karena melihat ada keramaian di depan Perumahan Cipta Asri," papar Kadispenad.

Selanjutnya pada saat bersamaan anggota Polda dan Brimobda Kepri menembak ke arah tanah di depan Perumahan Cipta Asri yang (kelihatannya tidak disengaja) mengenai Pratu Ari Kusdianto dan Prada Hari Sulistyo.

Kemudian, kata dia, pada pukul 21.45 WIB, Praka Eka Basri (anggota Kompi A, Yonif 134/TS) sedang menuju Simpang Tembesi untuk membelikan istrinya makanan. Praka Eka juga tidak bersenjata.

Saat melintas di depan Mako Brimob, Praka Eka Basri melihat 2 rekannya menderita luka tembak, dia pun singgah di depan Mako Brimob dan menanyakan kepada anggota Brimob alasan penembakan terhadap dua anggota Yonif 134/TS.

Karena penjelasan dari anggota Brimob kurang jelas, kata dia, maka terjadi adu mulut hingga pengeroyokan (pemukulan dengan gitar) terhadap Praka Eka Basri oleh anggota Brimob.

Selanjutnya, pada pukul 21.50 WIB, Pratu Eko Syahputra, anggota Kompi Markas Yonif 134/TS, mendapat telepon dari kawannya tentang insiden keributan di depan Mako Brimob. Pratu Eko Syahputra yang juga tidak bersenjata, ingin mengetahui kejadian sebenarnya dan menuju depan Mako Brimob.

"Namun setibanya di depan Mako Brimob, sebelum mengetahui apa yang terjadi, Pratu Eko juga ditembak oleh anggota Brimob," ujarnya.

Pada pukul 22.10 WIB, Pratu KS. Marpaung (anggota Provost Kompi A, Yonif 134/TS) mendapat laporan tentang insiden tersebut dan segera menuju depan Mako Brimobda bersama satu anggotanya, dan mereka tidak bersenjata.

Tiba di depan Mako Brimobda, Pratu KS. Marpaung mendapati Praka Eka Basri bersimbah darah di bagian wajah. Pratu KS Marpaung kemudian menyampaikan kepada anggota Brimob bahwa Praka Eka Basri adalah anggota Yonif 134/TS. Namun anggota Brimob tidak mempedulikan informasi itu dan membawa Eka Basri ke dalam Mako Brimob.

Andika mengataka, pada pukul 22.19 WIB, Lettu Inf Irham Irawan/Pasi Intel Yonif 134/TS tiba di depan Mako Brimobda Kepri dan menyampaikan pada Wakasat Brimobda Kepri bahwa kedatangannya untuk menjemput anggotanya yang ditahan di Brimobda Kepri.

Saat pembicaraan di depan Mako Brimobda tersebut berlangsung, sekitar pukul 22.20 WIB Pasi Intel Yonif 134/TS mendengar suara letusan senjata dari dalam Mako Brimobda Kepri.

Tembakan tersebut diduga dilakukan anggota Brimobda terhadap Eka Basri di dalam Mako Brimobda. Setelah di desak oleh Lettu Inf Irham Irawan, sekitar pukul 22.45 WIB Eka Basri dibawa keluar oleh anggota Brimob dengan kondisi kepala berlumuran darah dan kaki sudah ditembak. Pasi Intel langsung membawa korban ke RSUD untuk diberikan pertolongan.

Dan sekitar pukul 23.00 WIB, Danyonif 134/TS tiba di depan Mako Brimob menemui Wakasat Brimob dan langsung menenangkan anggota Yonif 134/TS yang sudah ramai berkumpul di depan Mako Brimob.

Akibat peristiwa itu, empat orang mengalami luka tembak, yakni Praka Eka Basri mengalami luka robek di kepala depan akibat dikeroyok, paha kiri tembus menuju belakang akibat tembakan, Pratu Ari Kusdiyanto, Jabatan Tamtama Kesehatan Kompi Markas Yonif 134/TS mengalami luka tembus di pergelangan kaki kiri atas dan bawah akibat tembakan, proyektil masih bersarang.

"Rencana hari ini dilakukan operasi untuk mengeluarkan proyektil," kata Andika.

Selain itu, Prada Hari Sulistiyo, Jabatan Tamtama Kompi BantuanYonif 134/TS mengalami luka tembak dari jari telunjuk kaki kanan ke bahu kaki atas, proyektil masih bersarang. Rencana hari ini dilakukan operasi untuk mengeluarkan proyektil.

Serta Pratu Eka Syahputra, Jabatan Tamtama Kompi Markas Yonif 134/TS mengalami luka tembak pada paha sebelah kanan.

"Semua korban penembakan saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Embung Fatimah Batu Aji," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement