REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor Jawa Barat menargetkan pengurangan penggunaan kendaraan pribadi di wilayah tersebut dapat terwujud pada 2017.
"Kita punya waktu dua tahun untuk menata sistem transportasi di Kota Bogor, harapan kita adalah menyetop atau mengurangi penggunaan kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua berlaku untuk warga Bogor dan luar Bogor termasuk DKI Jakarta," kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman, Ahad (21/9).
Usmar mengatakan, Pemerintah Kota Bogor melakukan persiapan untuk mewujudkan rencana besar tersebut, persiapan yang tengah dilakukan yakni melaksanakan kajian bersama Tim Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan (TP4) berserta instansi terkait.
Lebih lanjut Usmar menjelaskan, solusi untuk menyetop penggunaan kendaraan pribadi dilakukan dengan membangun sarana dan prasarana transportasi mulai dari infrastruktur seperti terminal, lahan parkir serta moda transprotasi yang aman dan nyaman. "Pembangunan infrastruktur transportasi ini nantinya menggunakan konsep pendekatan secara lokal, regional maupun terintegrasi dengan DKI Jakarta," kata Usmar.
Usmar menjelaskan, secara lokal, infrastruktu dilakukan dengan membangun terminal terpadu yakni Optimalisasi Terminal Baranangsiang. Selain memaksimalkan fungsi terminal, juga dilengkapi layanan jasa seperti hotel dan mal.
Sebagai terminal terpadu, Terminal Baranangsiang akan dilengkapi dengan layanan "park and ride" atau parkir dan menumpang. Sehingga warga yang datang dari luar Bogor dapat memarkirkan kendaraannya di terminal, dan selama di dalam kota hanya akan menggunakan transportasi umum.
Untuk regional, lanjut Usmar, Pemerintah Kota akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor membangun area "park and ride" di wilayah Belanova Sentul City. Layanan "park and ride" di Belanova juga ditujukan untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi dari luar Bogor yang akan masuk ke Kota Bogor.
Mekanismenya, adalah kendaraan yang datang dari luar Kota Bogor seperti Jakarta cukup datang dan memarkirkan kendaraannya di Belanova. Para wisatawan yang datang nantinya selain bisa menggunakan bus pariwisata yang sudah disediakan di kawasan tersebut, juga bisa menggunakan transportasi umum seperti Trans Pakuan.
"Jadi nanti warga yang datang yang berwisata cukup mengandalkan transportasi umum, tidak lagi menggunakan mobil pribadi berkeliling Kota Bogor," katanya.
Selain menyediakan "park and ride" di Terminal Baranangsiang serta Belanova, lanjut Usmar, konsep lainnya adalah transportasi yang terintegrasi dengan DKI Jakarta yakni melalui KRL Commuter Line serta APTB yang sudah tersedia.
Untuk KRL Commuter Line, lanjut Usmar, Pemerintah Kota Bogor telah menyediakan lahan seluas tiga hektar untuk membangun Stasiun Sukaresmi. Stasiun tersebut juga nantinya akan disediakan layanan "park and ride".
Menurut Usmar, pihaknya optimistis rencana pengurangan kendaraan pribadi di Kota Bogor dapat terwujud, karena secara infrastruktur telah tersedia seperti jalan Tol, jalur kereta api serta angkutan seperti APTB. Pemerintah Kota Bogor, lanjut Usmar, cukup melengkapi infrastruktur yang belum tersedia seperti sarana bus pariwisata untuk mengangkut pengunjung yang parkir di Belanova serta revitalisasi angkutan kota agar lebih nyaman dan aman.
"Ketiga konsep ini, kita upayakan dalam dua tahun ini terlaksana sehingga pada 2017, penggunaan kendaraan pribadi di Kota Bogor sudah berkurang dengan optimalnya penggunaan transportasi umum yang aman dan nyaman," kata Usmar.