REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan, berdasarkan pantauan satelit NOAA 18 di Riau saat ini hanya tinggal satu titik api dari 64 titik api di seluruh daratan Pulau Sumatera.
Pusat Data dan Informasi BPBD Riau dalam rilis yang diterima Minggu malam menyebutkan, satu titik api di Riau itu berada di daratan Kabupaten Indragiri Hilir.
Jumlah tersebut menurut catatan BPBD jauh berkurang dibandingkan beberapa hari lalu dimana titik api Riau sempat mencapai ratusan.
Kepala BPBD Riau, Said Saqlul Amri mengatakan, menurunnya jumlah titik api disebabkan terjadinya hujan di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau. Selain itu, menurut dia, pihaknya bersama tim penanggulangan bencana kabut aspa juga masih terus bekerja untuk mengatasi persoalan kebakaran hutan dan lahan.
Hasil pantauan, pada Sabtu (20/9) di sebagian Riau khususnya di Kota Pekanbaru telah terjadi hujan dengan intensitas sedang dan durasi yang panjang.
Hujan kemudian menyebabkan kualitas udara di Pekanbaru mulai membaik setelah sebelumnya sempat tidak sehat akibat tercemar asap.
Analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sanya Gautami mengatakan, saat ini sebagian besar wilayah Riau telah memasuki musim hujan.
Hanya saja, kata dia, hujan yang turun masih cenderung minim terlebih akibat adanya badai tropis Filipina yang menyebabkan tertariknya massa udara. "Meski demikian potensi tingkat terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Riau tidak lagi tinggi," katanya.