Ahad 21 Sep 2014 18:41 WIB

Harga Ikan di Indramayu Terjun Bebas

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Erdy Nasrul
Seorang nelayan, Rosid (31) mengisi waktu luang dengan menjahit jaring di kapalnya yang berlabuh di Pantai Utara kawasan Eretan, Indramayu, Selasa (26/8)(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang nelayan, Rosid (31) mengisi waktu luang dengan menjahit jaring di kapalnya yang berlabuh di Pantai Utara kawasan Eretan, Indramayu, Selasa (26/8)(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Harga ikan hasil tangkapan nelayan asal Kabupaten Indramayu, anjlok. Para nelayan berharap peran serta pemerintah untuk mengatasi kondisi tersebut.

 

‘’Hampir semua jenis ikan saat ini harganya turun,’’ ujar seorang nelayan, Sartono, Ahad (21/9).

 

Dari hampir semua jenis ikan yang harganya turun, salah satunya adalah ikan tongkol. Saat ini, harga ikan tongkol mencapai kisaran Rp 12 ribu per kg dari sebelumnya yang mencapai Rp 20 ribu per kg atau turun sekitar 40 persen.

 

Sartono mengatakan, turunnya harga ikan itu disebabkan pasokan yang berlimpah. Pasalnya, kapal-kapal yang berangkat bersamaan pascalebaran Idul Fitri, kini pulang bersamaan pula membawa hasil tangkapan. Karenanya, hasil tangkapan ikan menjadi berlimpah.

 

Presidium Gerakan Nelayan Nasional (Gernas), Ono Surono, membenarkan turunnya harga ikan saat ini. Menurutnya, hal itu merupakan salah satu masalah pokok yang dihadapi nelayan.

‘’Harga ikan tergantung pola supply and demand. Jadi pada saat di TPI banyak kapal yag bongkar ikan, harganya pasti turun,’’ terang pria yang juga menjabat sebagai ketua DPD HNSI Jabar tersebut.

 

Untuk mengatasi masalah tersebut, Ono menyatakan, para nelayan sejak dulu berharap ada campur tangan pemerintah.

Dia menyarankan, bagi pemerintahan Jokowi-JK, dengan misi membangun 100 sentra nelayan terpadu di seluruh Indonesia, salah satu yang harus dipikirkan dan dibangun adalah gudang pendingin (cold storage). Selain itu, sistem logistik ikan sekaligus akses pasar baik domestik maupun luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement