REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha nasional Hashim Djojohadikusumo menyatakan, Taman Margasatwa Ragunan (TMR) bukan hanya untuk pendidikan dan konservasi flora dan fauna saja. Lebih dari itu, TMR merupakan aset pariwisata yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Karena itu ia mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia untuk terus menjaga dan melindungi mahluk hidup yang ada
"Taman Margasatwa Ragunan Bukan hanya untuk pendidikan, penelitian, konservasi saja tetapi juga sebagai aset parawisata," tegas Hashim dalam siaran persnya kepada ROL, Ahad (21/9).
Karena, Hashim yang juga Ketua Dewan Pengawas TMR ini menambahkan, jika dibandingkan dengan aset yang dimiliki Singapura yakni Singapore Night Zoo maka tidak ada apa-apanya dengan Taman Margasatwa Ragunan. Karena menurutnya Taman Margasatwa Ragunan punya kelebihan dan keunggulan yakni memiliki ratusan jenis flora dan fauna yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
"Ketika kita bandingkan singapore night zoo dengan Ragunan saya kira tidak ada bandingannya dengan Ragunan. Kita bukan tandingan mereka. Karena kita memiliki berbagai ratus pohon dan binatang yang menjadi kebanggaan kita," imbuhnya.
"Saya juga mau sampaikan bahwa ada suatu perkumpulan yang namanya sahabat ragunan sudah aktif kembali yang untuk menjadi mitra BLUD taman marga satwa ragunan yang kita cintai. Selamat hari ulang tahun taman marga satwa ragunan ke 150 tahun, jaya lah terus selamanya," tutup Hashim.
Dalam perayaan ini, juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta M Saefullah yang mewakili Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Kepala BLUD Ragunan Marsawitri Gumay, serta jajaran satuan kerja perangkat daerah DKI Jakarta, peneliti dari Balai Konservasi, pemerhati binatang, dan Komunitas Sahabat Ragunan. Meski ada perayaan HUT ke-150, Taman Margasatwa Ragunan tetap beroperasi secara normal.