REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Seorang tenaga kerja wanita (TKW) Kota Sukabumi diminta segera dipulangkan. Pasalnya, selama lima tahun menjadi TKI di Riyadh Arab Saudi Papat Fatimah seringkali mendapatkan kekerasan dari majikannya.
Data dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menyebutkan, Papat Fatimah merupakan TKI asal Kampung Leles, RT 01 RW 16, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Sukabumi. Papat diberangkatkan menjadi TKI oleh PT Safari Amal Sejati, Jakarta pada 2009 lalu.‘’ Kita berupaya agar Papat bisa segera dipulangkan,’’ ujar Ketua SBMI Jabar, Jejen Nurjanah kepada wartawan akhir pekan lalu di Sukabumi.
Salah satu upayanya melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) dan Kementerian Luar Negeri. Informasi yang diperoleh SBMI terang Jejen, Papat akan dipulangkan sebelum hari raya Idul Adha mendatang. Oleh karena itu SBMI dan instansi terkait lainnya akan memantau agar proses pemulangan dilakukan dengan baik.
Namun kata Jejen, berdasarkan informasi keluarga, Papat masih mendapatkan kekerasan dari majikannya. Bahkan, majikan melakukannya ketika tengah melaksanakan ibadah shalat.
Jejen berharap, agar pemulangan Papat bisa dilakukan dengan cepat agar tindakan kekerasan dapat dihentikan. Selain itu SBMI berupaya agar hak-hak TKI seperti gaji dapat diperoleh.
‘’ Saat ini Papat masih bisa berkomunikasi dengan keluarga di tanah air,’’ terang Jejen. Dalam komunikasi tersebut Papat menceritakan mendapatkan penyiksaan dari majikannya.
Selepas pemulangan ke tanah air ungkap Jejen, Papat akan mendapatkan pengobatan baik medis maupun psikologis. Harapannya, kondisi kejiwaan Papat dapat segera pulih.