REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Mobil Avanza KH 1239 FH diduga di gunakan untuk melangsir BBM subsidi di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Jumat (19/9) sore meledak dan hangus terbakar.
"Mobil tersebut dikendarai oleh Syarwani, warga Jalan Pelangsian I Gang Mufakat Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotim. Meledak dan hangus terbakar di dekat SPBU 64.743.07 Jalan HM Arsyad Km 2,5 Sampit," kata Jali, salah seorang warga yang sempat melihat kejadian tersebut di Sampit, Sabtu.
Mobil meledak usai melakukan pengisian BBM subsidi jenis premium dan ketika ingin keluar dari SPBU tiba-tiba ada kepulan asap dan tak lama kemudian api berkobar.
Api diduga muncul akibat arus pendek di bagian belakang mobil. Percikan api kemudian menyambar tangki bensin yang sengaja dirancang khusus agar bisa mengisi BBM subsidi lebih banyak.
Berdasarkan Keterangan Jali, mobil Avanza itu memang sering mangkal di SPBU bernomor 64.743.07 untuk mengantre BBM.
"Saya lihat mobil itu sebelumnya memang sedang mengantre. Setelah dapat minyak, ketika ingin keluar, tiba-tiba saja mobil meledak dan mengeluarkan api serta asap tebal," katanya.
Kobaran api dan asap tebal yang keluar dari dalam mobil langsung membuat panik pengantre BBM yang saat itu juga sedang mengantre. Para pengantre BBM subsidi di SPBU berlarian berusaha menjauh dari lokasi kejadian, karena khawatir terjadi ledakan yang lebih besar.
Kobaran api baru bisa dipadamkan 30 menit kemudian, menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (Apar) milik SPBU.
Sementara, akibat kejadian itu Syarwani pengmudi mobil mengalami luka bakar di bagian wajah, lengan dan kaki. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit dr Murjani Sampit untuk mendapatkan perawatan.
Dengan adanya kejadian itu pengelola SPBU menutup pelayanan lebih awal. Sedangkan mobil yang terbakar diamankan pihak kepolisian untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Belum ada keterangan secara resmi dari pihak kepolisian terkait kejadian tersebut.