REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Aparat Dinas Kesehatan Pekanbaru, Provinsi Riau, mengatakan, warga Pekanbaru mulai terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Bahkan dalam dua hari terakhir jumlahnya bertambah signifikan pascamemburuknya udara akibat polusi asap.
"Sepekan ini penderita ISPA batuk pilek mencapai 1.705 orang dan 25 orang mengidap pneumonia," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru M Noer di Pekanbaru.
Jumlah ini, kata dia, berdasarkan laporan Puskesmas yang membuka posko tanggap kabut asap. Pasien yang datang berobat keluhannya kebanyakan terserang penyakit saluran pernafasan, demam tinggi dan flu.
"Puskesmas mencatat jumlah warga terjangkit ISPA pada Kamis bertambah 243 orang dari hari sebelumnya," terang dia.
Di perkirakan angka tersebut akan bertambah terus setiap harinya karena kondisi udara yang semakin tidak sehat di Pekanbaru. Apalagi saat ini Puskesmas lebih proaktif untuk mendata perubahan kunjungan pasien yang menderita ISPA setiap harinya untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan sebagai acuan dalam membuat kebijakan dampak dari memburuknya udara.
Untuk mengantisipasi kondisi udara tersebut M Noer menjelaskan, sejauh ini pihaknya sudah membagikan masker sebanyak 75.400 bagi masyarakat melalui 20 Puskesmas yang ada. Pelindung pernafasan ini juga disebar ke sekolah-sekolah dan instansi pemerintah yang membutuhkan.
"Sekarang kita masih memiliki stok masker lagi sebanyak 3.650 lembar. Untuk kekurangan kita akan koordinasi dengan pemerintah Provinsi Riau untuk penambahan," terang dia.
Sebelumnya data Badan Meterologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Pekanbaru mencatat kondisi titik api terbaru terdapat 329 di Sumatra, Sumsel 218 titik, Jambi 49 dan Riau 29 yang terdiri dari 21 Inhil, 5 di Inhu dan 3 Pelalawan. sementara jarak pandang di Pekanbaru mencapai 800 meter dengan arah angin bergerak dari Selatan ke Utara.