REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dukungan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap pemilihan kepala daerah (pilkada) tidak langsung dilihat peneliti INDEF Arif Susanto sebagai sinyal dukungan terhadap kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Namun, tidak sekedar dukungan politis, Arif menilai masyarakat lebih membutuhkan ketegasan SBY dan Partai Demokrat.
Ia menganggap selama ini baik SBY maupun Partai Demokrat tidak pernah menunjukkan ketegasan. "Yang mereka tunjukkan adalah bahwa mereka netral. Padahal netral itu adalah seburuk-buruk sikap," kata Arif di Gedung Menteng Huis, Jakarta Pusat Jum'at (19/9).
Arif mengatakan, politikus tidak seharusnya bersikap netral. Sikap yang tepat ialah berpihak pada kepentingan rakyat.
"Ke depan partai politik tidak punya pilihan lain selain mendengar suara rakyat," kata Arif.
Sebelumnya diberitakan, Presiden SBY memberikan pernyataan dukungan terhadap Pilkada langsung. Dukungan ini disampaikan melalui keterangan yang diunggah di media sosial, Ahad (14/9) malam. Pernyataan ini disambut positif oleh Presiden terpilih Jokowi.