REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan perubahan haluan politik partainya dari di luar pemerintahan menjadi di dalam pemerintahan. Perubahan tersebut menurutnya menuntut tanggung jawab yang lebih besar dari segenap komponen partai kepada rakyat Indonesia.
"Ujian sebenarnya bagi PDI Perjuangan bukan saja ketika Partai ini berada di luar pemerintahan. Ujian terbesar justru ketika kita berada dalam pemerintahan," kata Megawati dalam pidato pembukaan di Rapat Kerja Nasional ke-IV PDI Perjuangan di Marina Convention Center, Semarang, Jum'at (19/9).
Megawati mengatakan seluruh kader PDI Perjuangan memiliki keharusan mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat. Dengan begitu ideologi Pancasila 1 Juni 1945 yang dianut PDI Perjuangan benar-bener bisa hidup di tengah rakyat.
"Sebuah ideologi yang hidup bukan hanya jargon belaka," ujar Megawati.
Kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden periode 2014-2019 bukanlah akhir perjuangan partai. Megawati menyatakan seluruh kader PDI Perjuangan bertanggung jawab mendukung kepemimpinan Jokowi-JK mewujudkan Tri Sakti sebagai visi besar partai.
"Visi yang ingin diwujudkan saudara Joko Widodo dan Jusuf Kalla adalah bagian dari perjuangan kita semua, yakni mewujudkan Indonesia yang berdaulat dalam bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan," papar Megawati.
Untuk mewujudkan cita-cita Trisakti, Megawati menyatakan seluruh kader perlu melakukan perubahan mental dan sikap politik. Seluruh kader mesti menyadari bahwa saat ini PDI Perjuangan bukan lagi partai yang ada di luar pemerintahan, melainkan di dalam pemerintahan.
"Diperlukan adanya perubahan mental dan sikap politik dari seluruh kader partai dari kekuatan yang berada di luar pemerintahan menjadi kekuatan baru yang bukan saja berada dalam pemerintahan, tapi menjadi pemerintah itu sendiri," kata Megawati.