Jumat 19 Sep 2014 12:57 WIB

TNI Terus Pantau Kegiatan ISIS di Indonesia

Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kiri).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --  Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyatakan aparat keamanan akan terus melakukan pemantauan mengenai ancaman keamanan di belahan dunia termasuk kegiatan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah dilarang keberadaannya di Indonesia.

"Jadi acaman-acaman global itu semua mempunyai dampak terhadap Indonesia," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko saat memberikan kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) di kampusnya Kentingan, Solo, Jumat (19/9).

Ia mengatakan potensi konflik eksternal seperti itu tidak bisa dibiarkan. "Semua itu harus kita waspadai jangan santai-santai saja, karena kondisi sekarang ini sudah berbeda dengan dulu," katanya.

Menyinggung masalah ISIS di Tanah Air, Jenderal TNI Moeldoko mengatakan bahwa paham tersebut telah dilarang di Indonesia, karena dianggap telah menyimpang dari Pancasila dan Undang-Undang Daar (UUD) 1945.

"Warga negara Indonesia ada 56 orang yang telah bergabung dengan organisasi tersebut dan mereka ada di negara tersebut, dan ini juga kami pantau terus keberadaannya sampai sekarang," katanya. Ia meminta seluruh mahasiswa yang ada di UNS tidak ikut dalam organisasi tersebut dan ISIS jangan berkembang di di kampus tersebut.

"Mahasiswa di UNS harus menolak kegiatan ISIS," tandasnya.

"Kalau mereka mau belajar Pancasila datang saja ke UNS karena dikampus ini ada masjid, gereja, dan pura," kata Panglima.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement