Jumat 19 Sep 2014 10:35 WIB

Hewan Kurban di Sukabumi Diprediksi Naik 10 Persen

Rep: riga iman/ Red: Damanhuri Zuhri
Hewan kurban (ilustrasi).
Foto: Antara/M Luthfi Rahman
Hewan kurban (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah hewan kurban di Kabupaten Sukabumi pada 2014 ini diprediksi meningkat sekitar 10 persen. Hal ini didasarkan pada naiknya kesadaran warga untuk berkurban setiap tahunnya.

‘’Kami prediksi ada kenaikan hingga 10 persen,’’ ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi Winda Sri Rahayu, Kamis (18/9).

Peningkatan ini dinilai sesuai dengan fakta meningkatnya jumlah hewan kurban di daerah. Menurut Winda, pemerintah siap untuk memberikan dukungan dalam hal pengawasan kesehatan hewan kurban.

Di antaranya dengan mengantisipasi perdagangan hewan kurban yang sakit dan masih di bawah umur. Caranya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang ada dia pasar hewan maupun lapak-lapak di pinggiran jalan.

Saat ini, kata Winda, ada sepuluh petugas Disnak yang diterjunkan untuk memeriksa kesehatan hewan kurban. Di Kota Sukabumi, pemerintah setempat melarang pasokan hewan kurban dari daerah Bogor. Pasalnya, daerah tersebut masih dinyatakan sebagai  endemik antraks.

‘’Hal ini untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut,’’ ujar Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Bidang Peternakan, Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Kota Sukabumi, Riki Barata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement