Jumat 19 Sep 2014 06:57 WIB

Tingkatkan Respons, Basarnas Butuh Satu Skadron Pesawat Sayap Tetap

Basarnas
Foto: Antara
Basarnas

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Badan SAR Nasional membutuhkan dukungan satu skadron pesawat sayap tetap guna mendukung operasi pencarian dan penyelamatan.

"Pesawat itu juga harus dilengkapi sistem yang memadai sehingga bisa difungsikan sebagai komando pengendalian, sehingga informasi yang didapat dapat segera diolah dan diteruskan ke unit pelaksana di bawah, atau di kapal," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo di Beijing, Kamis.

Ia mengatakan, saat ini dalam operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) pihaknya didukung delapan helikopter yang ditempatkan di beberapa kantor SAR Basarnas di daerah, yakni Aceh, Jakarta, Bogor, Surabaya dan Bali.

"Masing-masing kantor SAR ada yang satu, ada yang dua unit helikopter, tergantung tingkat kerawanan bencana dan kecelakaan yang terjadi di setiap wilayah yang menjadi tanggung jawab kantor SAR Basarnas. Jumlah delapan helikopter itu belum mencukupi, untuk menjangkau luasan wilayah Indonesia," tutur Bambang.

Ia mengemukakan, sebagian besar Indonesia memiliki potensi bencana utamanya di wilayah Sumatra bagian barat, seluruh Jawa, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara dan Sulawesi Utara.

"Potensi bencana yang tersebar di wilayah-wilayah tersebut antara lain gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir serta kecelakaan penerbangan dan pelayaran," ujar Bambang.

Untuk meningkatkan "respon time" tindakan awal, maka Basarnas membutuhkan dukungan peralatan yang memadai, seperti helikopter dan pesawat sayap tetap serta teknologi yang memadai.

"Meski para awak Basarnas memiliki militansi tinggi untuk menolong, namun tanpa didukung alat peralatan yang memadai dan berteknologi memadai pula, maka itu akan mengurangi "respon time" yang dilakukan.

Satu skuadron pesawat sayap tetap sekelas CN-295 itu jika dapat diadakan akan dibagi ke tiga wilayah yakni Indonesia Barat, Tengah dan Timur. 

"Dengan demikian, operasi pencarian dan penyelamatan akan dapat lebih maksimal, dan jiwa yang tertolong juga akan lebih banyak," kata Bambang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement