Jumat 19 Sep 2014 04:14 WIB

Jalan Primer di Jakarta belum Maksimal

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Julkifli Marbun
Jalan tol
Jalan tol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerja Umum, mengakui bila jalan primer yang ada di Jakarta ini masih belum maksimal. Akibatnya, kemacetan sering terjadi di mana-mana. Terutama, di jam-jam tertentu. Seperti, jam masuk dan pulang kantor serta sekolah.

Wamen PU Achmad Hermanto Dardak, mengatatakan, akan tetapi kemacetan ini bukan dipengaruhi oleh jalan saja. Melainkan, jumlah populasi kendaraan yang tinggi juga jadi salah satu penyebab kemacetan di ibukota.

"Soal kemacetan ini, harus diselesaikan bersama lintas sektoral," ujarnya, kepada Republika, Kamis (18/9).

Kedepan, lanjut Hermanto, pemerintah akan terus menambah ruas jalan di Jakarta. Rencananya, akan ada pembangunan enam ruas jalan tol untuk angkutan umum dan busway. Akan tetapi, pembangunan ini harus disertai dengan peningkatan kualitas angkutan umum di ibukota.

"Angkutan umumnya juga harus direvitalisasi," ujarnya.

Pembangunan ini, sebagai salah satu upaya untuk menekan kemacetan. Namun, bila kualitas angkutan umumnya tak diperbaiki, masyarakat tetap akan memilih menggunakan kendaraan pribadinya.

Jadi, bila ingin Jakarta tidak macet, memang harus ada penambahan ruas jalan. Serta, pengurangan kendaraan pribadi. Tetapi, angkutan umumnya lebih diperbanyak. Supaya, mobilitas masyarakat ini bisa dengan mudah menggunakan angkutan umum.

Selain enam ruas jalan tol baru, lanjutnya, pemerintah juga saat ini sedang membangun jalan lingkar luar dua. Yakni, dari Kebun Jeruk ke Ulujami. Lalu, bisa tembus ke Tol Jagorawi dan Cikampek.

"Pokoknya, kami terus berupaya menambah ruas jalan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement