REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta masyarakat mengurangi aktivitas keluar rumah terkait terjadinya kabut asap di 19 kota dan kabupaten di daerah itu.
"Sebaiknya kalau tidak ada kegiatan (di luar ruangan) di rumah saja," kata Gubernur di Padang, Kamis.
Menurut dia, pemprov bersama Dinas Kesehatan Sumatera Barat sudah menyiapkan masker untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat guna mengantisipasi dampak buruk asap terhadap kesehatan.
"Mudah-mudahan asap yang ada saat ini segera habis, dan kita berharap pemerintah Riau beserta aparatnya menindak tegas pelaku-pelaku pembakar hutan karena merusak lingkungan," ujarnya.
Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang, Edison Kurniawan menyebutkan, seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat terkena dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung dan Bangka Belitung, Riau.
"Dari data satelit pemantau, di Sumatera Selatan ada 218 titik panas (hotspot), ditambah lagi kebakaran hutan lainnya yang ada di Bengkulu, Jambi sebagian Riau serta Bandar Lampung," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini arah angin bertiup dari Selatan ke Utara dan menuju timur laut. "Inilah yang membuat seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat di selimuti asap," ujarnya.
Kabut asap yang sudah mulai pekat terjadi di Kabupaten Dharmasraya, Sijunjung, Sawahlunto, Pasaman dan Sijunjung .
Kepala BPBD Sijunjung Hardiwan mengatakan, pada Kamis (18/9) kabut asap mengakibatkan jarak pandang hanya 500 meter. "Ini diduga kiriman dari Jambi dan Sumatera Selatan," ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah setempat belum mengeluarkan status darurat asap, sebab akan melihat perkembangannya terlebih dahulu.
"Kalau semakin parah, kita akan membuat status darurat asap," ujarnya.