REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Vice Chancellor of the Institute of Agriculture & Natural Resources University of Nebraska Amerika Serikat, Dr. Ronnie Green berkunjung ke Institut Pertanian Bogor (IPB). Kedatangannya mendapat sambutan hangat dari Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Kajian Strategis, Prof. Hermanto Siregar beserta staf dosen dan peneliti IPB di Ruang Sidang Rektor, Kampus IPB Dramaga (17/9).
“Kami ke Bogor dalam rangka mencari potensi kerjasama antara IPB dengan University of Nebraska dalam bidang pertanian, lingkungan dan pengelolaan sumberdaya alam. Selama ini bentuk kerjasama seperti apa yang sudah dilakukan IPB dengan perguruan tinggi di Amerika?” tanya Dr. Ronnie kepada peneliti dan staf pengajar IPB yang khusus diundang oleh Direktorat Kerjasama dan Program Internasional.
Menjawab pertanyaan Ronnie, Prof. Hermanto menjelaskan IPB biasanya menjalin kerjasama melalui empat jalur, yakni kerjasama yang didanai oleh pemerintah Indonesia, kerjasama antar universitas (sharing dana), kerjasama dengan pendanaan full dari salah satu universitas, dan kerjasama dengan pendanaan dari luar, contohnya dengan USAID dan JICA.
Prof. Hermanto memberikan kondisi terkini pertanian Indonesia. Menurutnya, pemerintahan yang akan dilantik bulan depan masih memposisikan pertanian sebagai prioritas. Dan Desember tahun depan Indonesia menghadapi tantangan besar dengan mulai berlakunya Asean Economy Community (AEC).
“Pangan adalah prioritas setiap bangsa, maka ini menjadi tanggung jawab bersama khususnya IPB. Jika ada kenaikan harga cabai atau bawang, masyarakat pasti bertanya kemana IPB? Oleh karena itu kita harus bisa memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa. Salah satunya membangun kerjasama dengan berbagai pihak,” ujar Prof. Hermanto.