REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Memasuki pertengahan September, suhu udara di Wilayah Ciayumajakuning (Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) semakin panas. Masyarakat diimbau mewaspadai kondisi tersebut.
Forecaster Badan Meteorologi, Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faaiziyn, menjelaskan, dalam seminggu terakhir, suhu udara di Wilayah Ciayumajakuning maksimal mencapai 36 derajat celcius. Padahal, pada pekan pertama Agustus lalu, suhu udara masih mencapai 34 derajat celcius.
"Posisi matahari saat ini tepat diatas equator Indonesia," kata pria yang biasa disapa Faiz tersebut, Kamis (18/9).
Faiz mengatakan, tingginya suhu udara saat ini disebabkan sudah mendekati puncak musim kemarau. Diprakirakan, puncak musim kemarau di Wilayah Ciayumajakuning akan terjadi pada akhir September sampai awal Oktober.
Menurut Faiz, saat memasuki puncak musim kemarau, suhu udara di sebagian wilayah Indonesia, termasuk Wilayah Ciayumajakuning bisa lebih meningkat lagi. Diprakirakan, suhu udara saat puncak musim kemarau mencapai 37 derajat celcius.
Sementara berdasarkan pantauan Republika di sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu dan Kota/Kabupaten Cirebon, suhu udara yang panas sudah mulai terasa sejak pukul 09.00 WIB. Suhu udara akan terasa lebih panas saat tengah hari dan baru mulai berkurang setelah lewat pukul 15.00 WIB.
Lebih lanjut Faiz mengungkapkan, dalam kondisi suhu udara panas seperti sekarang, masyarakat harus waspada. Beberapa hal yang harus diwaspadai di antaranya adalah ancaman dehidrasi pada tubuh maupun banyaknya debu yang beterbangan di udara yang dapat mengganggu pernafasan.
"Jika berpergian keluar rumah, sebaiknya memakai pelindung seperti jaket, topi, dan paying. Bagi pengendara motor, jangan lupa kenakan masker karena banyak debu yang terbawa angin." tandas Faiz.