REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia kurban Masjid Istiqlal akan menerapkan sistem baru dalam pembagian daging hewan qurban. Panitia tidak akan menyebar kupon seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun ini, daging qurban akan dibagikan kepada umat islam melalui Yayasan, Panti Asuhan, Masjid dan Mushallah yang berada di Jakarta Pusat," ujar kepala takmir Masjid Istiqlal Jakarta, Mubarak kepada Republika, Kamis (18/9).
Mubarak mengatakan yayasan, panti asuhan, masjid dan mushallah yang berada di kawasan Sawah Besar dan Gambir akan diprioritaskan. Sebab kedua kelurahan tersebut merupakan lokasi terdekat dengan Masjid Istiqlal.
"Kami mendahulukan tetangga masjid terlebih dahulu," katanya.
Rencananya hewan qurban akan tetap dipotong di Masjid Istiqlal. Daging qurban akan yang telah dipotong akan dimasukkan ke dalam karung dalam jumlah besar dan akan langsung didistribusikan ke beberapa lokasi yang terdaftar.
"Masing-masing lokasi mendapatkan kuota daging yang berbeda, tergantung permintaan," ujarnya.
Jumlah kuota daging tergantung pada seberapa banyak permintaan dari pemohon qurban berdasarkan jumlah mustahik di titik-titik tersebut. Dalam proposal lembaga pemohon menyertakan nama-nama mustahiknya.
Ia mengaku hingga saat ini, sebanyak 30 lembaga telah mendaftarkan diri untuk menjadi penyalur qurban. Mubarak menjelaskan, lembaga penyalur qurban telah mendaftarkan diri sejak awal bulan September.
"Kebanyakan lembaga tersebut adalah lembaga yang bekerja sama saat menyalurkan zakat fitroh ketika hari raya Idul Fitri lalu," jelasnya.
Mubarak berharap, pada hari raya Idul Adha tahun ini, hewan qurban bisa mencukupi untuk para mustahik. Ia menambahkan cara pembagian hewan qurban melalui lembaga lain dipilih untuk menghindari adanya korban seperti yang terjadi pada tahun lalu.
Pada idul Adha tahun lalu, para penerima qurban berdesakan saat mengantri sehingga menyebabkan salah seorang mustahik meninggal dunia. "Selain itu, agar tidak ada yang sampai menginap di Intiqlal hanya untuk menunggu pembagian daging qurban," katanya.