REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO--Aktivitas Gunung Slamet di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, saat ini berupa letusan dan embusan asap.
"Hingga saat ini tidak terekam gempa-gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal," kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono, Kamis (18/9).
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa status Gunung Slamet masih tetap Siaga di level III. Hal itu berdasarkan hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, dalam 12 jam terakhir yang terbagi menjadi dua periode.
Dalam periode pengamatan yang dilakukan pada hari Rabu (17/9), pukul 18.00-00.00 WIB, Gunung Slamet teramati tujuh kali mengeluarkan sinar api setinggi 100-800 meter, enam kali melontarkan lava atau material pijar tinggi 200-500 meter dari puncak. Serta terdengar lima kali suara dentuman sedang hingga kuat.
Sementara pada hari Kamis (18/9), pukul 00.00-06.00 WIB, secara visual teramati satu kali letusan abu tebal kehitaman tinggi 500 meter dari puncak yang condong ke arah barat daya dan terdengar satu kali suara dentuman sedang, sedangkan kegempaan terekam 104 kali gempa embusan, 27 kali gempa letusan, dan satu kali tremor harmonik.
"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak Gunung Slamet karena merupakan daerah bahaya. Warga yang bermukim di luar radius tersebut agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa," kata pria yang akrab disapa Mbah Rono itu.