Kamis 18 Sep 2014 08:52 WIB

Kemarau Tidak Pengaruhi Ketahanan Pangan

Hujan yang turun di musim kemarau memicu semangat petani menanam padi.
Foto: Prayogi/Republika
Hujan yang turun di musim kemarau memicu semangat petani menanam padi.

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional Kediri, Jawa Timur, menegaskan kemarau tidak akan memengaruhi ketahanan pangan karena stok beras masih melimpah.

Kepala Bulog Subdivre Kediri Arif Mandu di Kediri, Kamis mengatakan pihaknya sudah menyerap sekitar 40 ribu ton beras petani yang berada di wilayah Bulog Kediri, baik kabupaten/kota maupun Kabupaten Nganjuk.

"Untuk stok yang ada, masih 26 ribu ton dan ini masih bertahan sampai delapan bulan ke depan. Jadi, ketahanan pangan itu masih mencukupi sampai 2015," katanya kepada wartawan.

Ia mengakui, saat kemarau seperti yang terjadi kini, penyerapan sudah tidak maksimal. Selain karena panen raya yang sudah hampir selesai, harga jual petani saat ini juga sudah di atas harga pembelian pemerintah. HPP beras yang ditetapkan Bulog sebesar Rp6.600 per kilogram, sedangkan harga pembelian di luar Bulog berkisar Rp6.800-Rp7.000 per kilogram.

Namun, pihaknya juga menyebut, sejumlah lahan masih ada yang panen seperti di Kabupaten Nganjuk. Luas lahan yang panen itu hanya sedikit, tidak sebanyak saat panen di musim panen raya sebelumnya.

Ia juga mengakui, penyerapan beras saat ini masih kurang, jika dibandingkan dengan target penyerapan pada 2014, yang seharusnya mencapai 75 ribu ton. Saat ini, memasuki September 2014, penyerapan masih berkisar di 40 ribu ton beras saja.

Arif mengatakan, Bulog selalu melakukan evaluasi pada penyerapan beras. Evaluasi keseluruhan akan dilakukan pada triwulan keempat, dan jika perlu target bisa diturunkan.

Ia juga menyebut, fenomena penyerapan yang kurang maksimal ini bukan hanya terjadi di Bulog Kediri, melainkan di seluruh Bulog yang ada di Jatim. Penyebabnya, karena faktor produksi dan alam.

"Bukan kami (Bulog Kediri) saja yang turun, ini hampir merata di se-Jatim. Namun, kami optimistis, bisa capai 100 persen (penyerapan beras)," pungkas Arif.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement