Rabu 17 Sep 2014 19:36 WIB

Australia Bantu Jatim Kembangkan Pertanian

Rep: C54/ Red: Djibril Muhammad
Syaifullah Yusuf
Foto: Republika
Syaifullah Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Pemerintah Australia berkomitmen untuk membantu masyarakat Jawa Timur (Jatim) dalam mengembangkan sektor pertanian. Melalui program Australia-Indonesia Partnership for Promoting Rural Income Through Support for Marketing in Agriculture (AIP-PRISMA), Australia mendorong penguatan sektor pertanian, termasuk alih teknologi. 

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Hubungan Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Jean Bernard Carrasco kepada Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Rabu (17/9). Carrasco berharap, program AIP-PRISMA yang sudah berjalan bisa merangkul Jatim lebih luas lagi.

"Kami sangat berharap, kerja sama di bidang pertanian ini akan ditingkatkan lagi. Kami akan berkeliling di Jatim untuk melihat potensi di bidang pertanian. Semoga kerja sama ini bisa membawa kebaikan bagi masyarakat Jatim," ujar dia.

Salah satu program AIP-PRISMA yang telah berjalan di Jatim adalah peningkatan produktivitas perkebunan Mangga di Kabupaten Ponorogo. Proses pemberian hormon tambahan terhadap pohon Mangga telah membuat satu pohon Mangga berbuah dua kali dalam setahun.

Hal tersebut merupakan peningkatan produktivitas yang signifikan karena selama ini, petani tradisional yang dapat memanen manga satu tahun sekali. 

Kepada Carrasco, Wagub Jatim Saifullah Yusuf menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. "Kami senang, ada program yang dilakukan oleh AIP-PRISMA di Kabupaten Ponorogo. Terima kasih, karena Jatim dijadikan Pilot Project," ujar dia.

Koordinator AIP-PRISMA Daniel Nugraha menceritakan, beberapa saat yang lalu, delegasi otoritas Australia berkunjung ke Kabupaten Ponorogo. Di Ponorogo, tim memberikan penyuluhan kepada petani untuk meningkatkan hasil pertanian, khususnya produktifitas mangga.

Menurut Daniel, manga merupakan komiditas yang sangat prospektif untuk dikembangan di Jatim. Permintaan pasar terhadap mangga tidak pernah surut, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.

"Kami memiliki formula untuk menambah jumlah produksi dan terbukti mampu meningkatkan produksi pada musim panen. Meskipun, pada musim panen utama produksinya menurun 20 persen, namun jumlah produksi dari buah mangga meningkat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement