Kamis 18 Sep 2014 03:00 WIB

Angka Kematian Ibu di Indonesia Masih Tinggi

Ibu dan anak
Foto: Antara
Ibu dan anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi, karena permasalahan kesehatan yang kian besar dari tahun ke tahun.

"Pada 2014 angka kematian ibu ditargetkan turun 118 per 100.000 kelahiran hidup dari 359 per 100.000 kelahiran hidup pada 2012 yang mengalami peningkatan yang tinggi," kata Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Dr. Zaenal Abidin di Jakarta, Rabu Malam.

Ia menjelaskan, berdasarkan data WHO, pada 2009 jumlah kematian di dunia mencapai 58 juta orang, dimana 35 juta orang atau 80 persen kematian terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. "Peningkatan angka kematian ini karena masih banyaknya permasalahan kesehatan seperti gizi kurang dan meningkatnya penyakit tidak menular di masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan, kematian ibu yang tinggi ini juga karena tidak tuntasnya masalah hulu yang menyebabkan masyarakat belum sempat memikirkan bagaimana membangun ketahanan dan kedaulatan di sektor kesehatan. Padahal, kata dia, tidak ada negeri bisa utuh, selamat untuk bertahan tanpa menjadikan masyarakat yang sehat.

"Ketidakadilan pembangunan kesehatan ini dapat berpotensi menjadi ancaman disintegrasi di Indonesia," ujarnya.

Sekalipun, kata dia, bila ditengok sejarah jatuhnya kerajaan Jawa (Mataram) yang punya kekuasaan terbesar di nusantara buka karena disparitas pembangunan kesehatan, melainkan karena kerendahan martabat elit negeri. Untuk itu, kata dia, diharapkan untuk lebih memperhatikan sektor pembangunan kesehatan yang lebih berkualitas untuk menekan angka kematian ibu ini.

"Salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yaitu penurunan angka kematian ibu, sehingga pemerintah harus lebih mengoptimalkan pembangunan kualitas kesehatan, ekonomi dan sumber daya manusia yang baik," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement