Rabu 17 Sep 2014 12:48 WIB

Gunung Slamet Kejutkan Warga

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Indah Wulandari
  Petugas Posko Pemantauan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Ahad (14/9). (Republika/Bowo Pribadi)
Petugas Posko Pemantauan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Ahad (14/9). (Republika/Bowo Pribadi)

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO--Kembalinya aktivitas Gunung Slamet, cukup mengejutkan warga sekitarnya.

''Selama empat hari, sejak Sabtu (13/9), aktivitas Gunung Slamet memang seperti terlelap. Tidak tercatat aktivitas apa pun. Sepanjang empat hari itu, hanya terjadi beberapa kali hembusan asap putih tipis dengan ketinggian maksimal 50 meter,'' jelas Koordinator Pos Pengamatan Gunung Slamet, Sudrajat, Rabu (17/9).

Aktivitas Gunung Slamet, sebelumnya mengalami kenaikan status Siaga (level 3), pada 12 Agustus 2014 lalu. Sejak itu, Gunung Slamet dengan tipe letusan stromboli secara periodik melontarkan lava pijar dan letusan asap kelabu, disertai suara dentuman, gemuruh dan gempa tremor yang terus menerus.

Puncak dari aktivitas Slamet selama periode itu, terjadi pada Kamis (11/9) dan Jumat (12/9). Pada Kamis (11/9), suara dentuman dari Gunung Slamet terdengar keras, bahkan hingga wilayah DAS Serayu Kabupaten Banyumas, yang berjarak lebih dari 25 km dari puncak. Kemudian pada Jumat (12/9), frekuensi dentuman mulai menurun, meski pun masih beberapa kali terdengar.

Yang tidak diketahui penyebabnya, mulai  Sabtu (13/9) hingga Selasa (17/9), Gunung Slamet seperti tiba-tiba tertidur. Petugas hanya mencatat terjadi tiga kali kepulan asap putih tipis, dengan ketinggian maksimal 50 meter.

Untuk itu, suara dentuman yang beberapa kali kembali terdengar warga Kota Purwokerto pada Rabu (17/9) ini, membuat warga Kota Purwokerto merasa cemas.

''Ini kenapa Gunung Slamet? Sudah adem kok sekarang meletus lagi?,'' kata Atik, warga Perumahan Purwosari Kecamatan Purwokerto Utara.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Surono, dalam pesan singkatnya mengatakan, Gunung Slamet memang kembali mengalami erupsi. Letusan antara lain terjadi pada pukul 10.37 WIB dan pukul 10.47 WIB. 

''Letusan disertai dengan dentuman, dengan kepulan asap kelabu tebal setinggi 1.000 meter dari puncak,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement