Selasa 16 Sep 2014 18:34 WIB

ICW Beber Nama 'Legislator-Koruptor'

Rep: C62/ Red: Djibril Muhammad
Menteri ESDM Jero Wacik memberikan pernyataan pers seputar penetapan dirinya sebagai tersangka oleh KPK, Jakarta, Rabu (3/9) malam.  (Republika/Yasin Habibi)
Menteri ESDM Jero Wacik memberikan pernyataan pers seputar penetapan dirinya sebagai tersangka oleh KPK, Jakarta, Rabu (3/9) malam. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Corruption Wacth (ICW)‎ dan petisi peduli pemilu bersih merilis anggota legislatif pusat dan daerah yang tersangkut perkara korupsi. Dari 19.699 kursi di parlemen seluruh Indonesia, ada 49 anggota lagislatif tersangkut korupsi.

Anggota Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW‎ Lalola Easter ‎menyampaikan, status hukum dari 49 itu sebanyak 32 berstatus tersangka, 15 sebagai terdakwa dan satu terpidana.

Anggota DPR terpilih yang berstatus terpidana adalah Marten Apuy dari PDIP.‎ Dugaan korupsi dilakukan, saat Apuy menjabat Anggota DPRD Kutai Kartanegara. Ia diduga terlibat dana operasional DPRD tahun 2005 senilai Rp2,67 miliar.

"Tahun 2012 Apuy divonis bersalah dan dihukum 1 tahun penjara. Namun demikian hingga saat ini kejaksaan belum menjebloskannya ke penjara," kata Lalola, saat dihubungi Republika, Selasa (16/10).

Selain Apuy anggota DPR yang tersangkut korupsi ada Jero Wacik, dari Partai Demokrat dapil Bali, Idham Samawi dari PDIP dapil Yogyakarta, Herdian Koosnadi dari PDIP dapil Banten.

Sementara nama-nama anggota parlemen DPRD terpilih yang tersangkut korupsi ada Rizki Taufik, anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Demokrat. Ia menjadi tersangka dalam kasus penyalahgunaan dana proyek pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir di 29 SD. 

HM Rido Harahap, anggota DPRD Padanglawas dari Demokrat terkait proyek pembangunan infrastruktur multiyears. Ia ditetapkan tersangka oleh Polda Sumut.

Sunardi terpilih anggota DPRD Situbondo dari Demokrat. Ia tersangkut dana parpol yang diterima DPC Demokrat Situbondo tahun 2012. 

Anggota lain dari Demokrat adalah Eri Zulfian, Argo Visensus, Tomy Sumendap, Wallen Putileihalat, Irmanto, Harianto, Imanuel Yenu, Aminadab Asmuruf dan Robert Melianus Nauw.

Sedangkan dari Golkar nama Irianto MS Syafiuddin alias Yance anggota DPRD Jawa Barat. Yance tersangkut korupsi proyek pembangunan PLTU Sumur Adem tahun 2004. Kini kasusnya mengendap di Kejaksaan Agung.

Lalu ada anggota DPRD Banten dari Golkar Desi Yusandi, yang tersangkut pembangunan puskesmas Tangerang Selatan tahun 2011-2012. Anggota DPRD lainnya ada Aminuddin Harahap anggota DPRD Padanglawas. Tersangkut kasus korupsi dana bantuan bencana daerah tahun 2011.

Nama lainnya dari Golkar yang tersandung korupsi adalah Desril Yani Pasha, Sumardia, Sukman Sadike, Yuninta Asmara, Origenes Nauw, Max Adolf Hehanussa, Kaharuddin Kadir.

Sedangkan dari partai Gerindra adalah John Ibo terpilih anggota DPRD Papua. Ia tersangkut kasus korupsi dana APBD tahun 2006/2007 sebesar Rp5,2 miliar. Lalu ada Agus Sujatma anggota DPRD Kota Bandar Lampung yang tersangkut proyek kios mini senilai Rp1,2 miliar.

Kemudian Reevi dari PDIP sebagai anggota DPRD Jawa Timur terkait kasus jasa pungut Pemkot Surabaya. ‎Sementara dari PKB ada anggota DPRD Lamongan Sutardjo Safei tersangkut korupsi perjalanan dinas DPRD tahun 2012 sebesar Rp3,4 miliar.

Kemudian ada Sofyan Alhabsy anggota DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara tersangkut korupsi anggaran makan minum tahun 2011.  Lainnya Eriks S Rantung, M Sanusi Rahaninmas dam Rojak Harudin.

Dari Hanura ada Abdul Hakim Achmad anggota DPRD Papua Barat tersangkut kasus penggelapan dana APBD tahun 2010. Dan Saptono anggota DPRD Bolang Mongondow Timur Sulawesi Utara.

Sedangkan dari PPP ada Sukarso sebagai anggota DPRD Jember. Ia tersangkut korupsi anggaran dana desa tahun 2012 dan diduga menyalahgunakan insentif RT dan RW.

Lainnya Heri AS anggota DPRD Banjarnegara tersangkut korupsi dana bansos 2012. Dari PAN ada Jamaluddin anggota DPRD Tarakan. Ia tersangkut kasus korupsi dana keberangkatan atlet pekan olah raga 2010.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement