Selasa 16 Sep 2014 17:56 WIB

Jelang MEA, SDM Perbankan Perlu Diperkuat

Kerajinan masyarakat (Ilustrasi)
Foto: Antara
Kerajinan masyarakat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan nasional, khususnya Bank BUMN harus mengantisipasi berlakunya Asean Community 2015 (MEA), di mana alur lalu lintas barang dan jasa serta pasar semakin terbuka lebar. Pendapat itu disampaikan anggota VII BPK RI, Bahrullah Akbar.

Pernyataan itu disampaikan Bahrullah saat menjadi pembicara dalam acara Bank Association, For Risk Management, di Moskow, Rusia pada 15-16 September bertema “Key Risk challenges in 2014: Hardwiring Risk Management Process into Strategic Loan Growth, Capital Planning and Corporate DNA".

“Pertumbuhan ekonomi regional harus terintegrasi dengan ekonomi global. Kita memerlukan kesamaan pandang dalam melihat pertumbuhan ekonomi regional. Sehingga kita dapat menyesuaikan planning, strategi, dan sasaran yang tepat bagi kemajuan ekonomi Indonesia,” katanya.

Selain itu, lanjut Bahrullah, kegiatan tersebut juga mengenalkan peran BPK dalam meningkatkan Good Corporate Government Industri Bank Nasional dan mengajak 'stake holder'. Misalnya, kata dia mencontohkan, Perbanas dan IBI untuk menstimulasi semakin baiknya GCG Bank menghadapi Pasar Bebas Ekonomi Asean.

“Kami juga mendorong perlunya Bank Nasional menyiapkan SDM di sektor Financial and Banks, penguatan Modal dalam rangka penerapan Besel III dan bangun sistem dan teknologi yang terintegratif,” ucap Bahrullah.

Acara tersebut dihadiri oleh para peserta dari pengelola bank se dunia, serta menghadirkan narasumber antara lain, dari Moody's Analytics: Erik Ibron, Oliver Wyman: Dmitry. Plotiknov dan Sorin Talamba, dan Ernst and Young: Vycheslav Bityutskiy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement