REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sungai Progo akan menjadi sumber air untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang terus meningkat untuk masyarakat di Kota Yogyakarta serta di Kabupaten Bantul dan Sleman.
"Perencanaan untuk pengambilan air dari Sungai Progo sudah ada, tinggal finalisasinya. Semuanya berada di bawah koordinasi Pemerintah DIY karena ada keterlibatan dari pemerintah pusat yaitu Dirjen Pengairan dan Cipta Karya," kata Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta Toto Suroto di Yogyakarta, Selasa.
Rencana pengambilan air di Sungai Progo tersebut merupakan bagian dari pengembangan sistem penyediaan air minum yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat hingga 2030.
Pemerintah Kota Yogyakarta telah menindaklanjuti rencana tersebut dengan mengeluarkan Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 44 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
Pengambilan air dari Sungai Progo direncanakan dilakukan di dua titik yang berlokasi di Bantar Sedayu Bantul dengan debit 400 liter per detik dan di Kebonagung Minggir Sleman dengan debit 300 liter per detik.
"Air dari sungai tersebut tentunya akan diproses sebelum didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya yang menyebut air Sungai Progo cukup melimpah dan selama ini baru dimanfaatkan untuk irigasi.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirtamarta Yogyakarta Dwi Agus Triwidodo mengatakan, siap mengelola air yang bersumber dari Sungai Progo.
"Kami hanya sebagai pihak yang memanfaatkannya. Berapapun kuota yang kami terima, akan dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan," katanya.
Selama ini, lanjut Agus, PDAM Tirtamarta mengandalkan sumber air dari sumur dalam dan sumber air dari Sleman dengan debit 550 liter per detik dan turun hingga 10 persen saat musim kemarau.
Saat ini, PDAM Tirtamarta Yogyakarta melayani sekitar 34.000 pelanggan.