REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial, mengakui sebagian masyarakat menilai pembenahan birokrasi di Kota Bandung belum tuntas. Khususnya setahun pemerintahan pasangan Ridwan Kamil/Oded M Danial
Pasalnya, pembenahan birokrasi di Pemkot Bandung telah menjadi prioritas utama pasangan tersebut. "Tanggapan dan kritikan seperti kado buat kami, termasuk diantaranya mengenai birokrasi, ini sebagai lecutan kami untuk terus membenahi apa-apa yang telah jadi PR (pekerjaan rumah) kami," kata Oded kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Selasa (16/9).
Hanya saja, Oded menuturkan untuk membenahi sistem birokrasi tersebut tidak cukup dalam waktu yang singkat. Sebab, pembenahan birokrasi perlu pembenahan secara menyeluruh untuk melihat dampak perubahannya.
"Karena kami baru setahun, upaya pasti ada dari kami, tapi untuk melihat perubahan harus semua tuntas," ujar politisi PKS tersebut.
Oded menuturkan salah satu kendala dalam hal pembenahan birokrasi adalah proses transisi birokrasi pemerintah kota saat ini dengan sebelumnya. Selain itu, anggapan adanya kubu dalam birokrasi Pemkot Bandung juga diakui Oded.
Hal itu diakuinya, turut berpengaruh dalam proses pembenahan, sebab perlu ada kerjasama dari semua pihak untuk mendukung visi-misi Ridwan/Oded tercapai.
"Kubu dalam komunitas itu hal yang biasa sebenarnya, karna adanya hubungan emosional, tapi masalahnya mengganggu apa enggak, tapi disini enggak," kata Oded.
Untuk itu, ia mengungkapkan keduanya juga saat ini tengah mensinergikan hubungan birokrasi yang ada di dalam Pemkot Bandung. Hal itu juga sekaligus menepis anggapan sebagian pihak yang menilai pasangan tersebut tidak melakukan pembenahan ke dalam.
Ia pun optimis usahanya dengan Kang Emil, mampu menyelesaikan masalah birokrasi. Karena konsep kolaborasi ini pasti akan melahirkan keseimbangan.