Selasa 16 Sep 2014 07:39 WIB

Kekeringan, Warga Terpaksa Beli Air Bersih

Ketersediaan air bersih
Foto: Antara
Ketersediaan air bersih

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sejumlah warga Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, mulai membeli air bersih akibat sumur timba dan pompa mengalami kekeringan.

"Kami selama sepekan terakhir ini terpaksa membeli air bersih karena sumur di rumah kekeringan," kata Hamsa, warga Desa Binong, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak. 

Warga membeli air bersih dari pedagang keliling air seharga Rp 2.000/dirigen.

"Kami setiap hari membeli air bersih untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK) sebanyak 10 dirigen atau Rp 20.000," katanya.

Arman, seorang pedagang air bersih warga Binong Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, mengaku dirinya kini setiap hari berjualan air bersih karena banyak pesanan dari warga.

Ia mendapatkan air bersih dari jet pump milik sendiri dan setiap mengangkut mencapai 30 dirigen. "Kami sekali mengangkut air bersih dengan kendaraan sendiri mencapai Rp 60 ribu," katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi menyebutkan, saat ini enam kecamatan di daerah ini masuk kategori rawan krisis air bersih jika tibanya musim kemarau.

Pihaknya terus melakukan pemantauan di daerah-daerah rawan kekeringan karena khawatir menimbulkan krisis air bersih.

Namun, saat ini krisis air bersih hanya beberapa desa saja dan belum melanda ratusan desa di enam kecamatan itu.

Keenam kecamatan yang rawan kekeringan antara lain Maja, Leuwidamar, Curugbitung, Wanasalam, Muncang dan Cilograng.

"Kami berharap masyarakat segera melaporkan jika terjadi krisis air bersih karena saat ini sudah memasuki musim kemarau," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement