Senin 15 Sep 2014 23:32 WIB

Gunung Slamet Tunjukkan Aktivitas Rendah

  Petugas memantau aktivitas Gunung Slamet di Pos Pengamatan Gunung Slamet Desa Gambuhan, Pemalang, Jateng, Selasa (12/8). (Antara/Oky Lukmansyah)
Petugas memantau aktivitas Gunung Slamet di Pos Pengamatan Gunung Slamet Desa Gambuhan, Pemalang, Jateng, Selasa (12/8). (Antara/Oky Lukmansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Becana (BNPB) menyatakan saat ini aktivitas Gunung Slamet di perbatasan Kabupaten Banyumas, Pemalang, Brebes, Tegal, dan Purbalingga, Jateng, menunjukan aktivitas rendah.

"Gunung Slamet terus menunjukkan penurunan hingga hari ini setelah sebelumnya meletus pada Jumat (12/9)," kata Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, berdasarkan pantauan dari stasiun pengamatan Gunung Slamet, PVMBG Badan Geologi, sejak Minggu (14/9) hingga saat ini tidak terlihat adanya asap hitam yang keluar dari kawah gunung tersebut.

Kegempaanpun juga menurun. Pada Senin (15/9) sekitar pukul 00.06 Wib terpantau hanya 13 gempa hembusan dan asap yang dikeluarkan terlihat nihil.

Dikatakannya, Pukul 06.12 Wib tercatat 17 kali gempa hembusan dan status Gunung Slamet sampai saat ini masih dalam siaga (level III).

"Tidak diketahui secara pasti apakah penurunan ini akan terus berlangsung lama ataukah ini hanya fluktuatif saja," tuturnya. 

Untuk masyarakat dan lima pemerintah daerah (pemda) di sekitar kawasan Gunung Slamet telah siap menghadapi kondisi yang terburuk.

"Watak Gunung Slamet memang tidak seganas Gunung Merapi dan Gunung Kelud tapi masyarakat juga harus tetap siaga," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement