REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan titik api (hotspot) masih tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Jumlah terbesar ada di Kalimantan Tengah yang mencapai 630 titik api.
"Disusul Kalimantan Barat di angka 268 titik, Kalimantan Selatan 74 titik, Sumatera Selatan 281 titik, Riau 94 titik, Bangka Belitung 53 titik dan Jambi 48 titik," kata Sutopo Purwo Nugroho saat dihubungi ROL, Senin (15/9).
Kendati demikian ia menampik jika kabut asap yang hari ini menyelimuti Singapura merupakan efek dari kebakaran yang ada di di Sumatera.
“Sampai sekarang dalam peta regional Kami, asap kebakaran hutan ini belum sampai Singapura,” kata dia.
Pihaknya sejauh ini terus melakukan kerjasama dengan sejumlah pihak, terutama pemerintah daerah untuk menanggulangi kebakaran.
“Gubernur setiap provinsi juga turun tangan menangani laangsung. Kita juga terus mengerahkan helikopter yang menyiramkan air dalam rangka pemadaman sejumlah titik api,” kata dia.
Sebelumnya pemerintah Singapura menyatakan kualitas udara di negara itu, Senin (15/9), naik ke level tidak sehat. Hal itu menyusul kabut asap yang menyelimuti Singapura sejak pagi.
Dalam situs resminya, Badan Lingkungan Nasional pemerintah Singapura (www.haze.gov.sg) menyatakan, pada pukul 06.00 pagi waktu setempat tingkat polusi udara (Pollution Standar Index - PSI) naik ke level 113 dalam kurun waktu tiga jam.
Kondisi itu tidak banyak berubah pada satu jam berikutnya, yang hanya turun tipis ke angka 111. Singapura menyatakan kondisi ini disebabkan kebakaran hutan yang tengah melanda Pulau Sumatera, Indonesia.