Senin 15 Sep 2014 17:22 WIB

TNI AL: Kami Tidak Pernah Jual BBM

Kapal Perang Indonesia (KRI) milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL)
Foto: Antara
Kapal Perang Indonesia (KRI) milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir menegaskan tak ada kebocoran bahan bakar minyak di institusinya.

"TNI AL tak pernah menjual BBM. Saya harus klarifikasi bahwa bukan TNI AL yang jual minyak. Kita sudah ada SIUP-nya," kata Manahan di Jakarta, Senin, menanggapi terungkapnya penggelapan BBM bersubsidi di Batam oleh sejumlah orang, termasuk oknum anggota TNI AL.

Kejadian kebocoran di Batam, lanjut dia, murni merupakan kegiatan ilegal karena tidak memiliki SIUP.

Ia berpendapat, ada pihak yang menyediakan barang dan menjualnya, bahkan ada pihak yang bertugas menyelundupkannya.

"Modusnya sedang didalami Polisi Militer Angkatan Laut," ujarnya.

Manahan menjelaskan mekanisme penyuplaian BBM dari Pertamina sangat ketat sehingga bisa meminimalisasi potensi kebocoran. Dalam memperoleh BBM, TNI AL harus mengajukan konsep kebutuhan ke Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan.

"Jika sudah disetujui kemudian diteruskan ke Kementerian Keuangan. Kalau sudah ditentukan berapa kuantum dan berapa rupiahnya, baru diteruskan ke Pertamina," jelas Kadispenal.

Pertamina baru akan menyiapkan BBM yang dibutuhkan TNI AL setelah jumlah kuotanya disetujui. Kapal-kapal pengangkut BBM untuk menyuplai ke TNI AL baru bisa bergerak setelah proses itu.

"BBM yang dipakai pun bukan jenis BBM bersubsidi," kata Manahan.

Untuk kebutuhan mendesak, TNI AL juga memiliki bunker penyimpanan BBM yang dibuat kecil-kecil untuk menjawab kebutuhan BBM apabila Pertamina tidak siap. Ini bukan penimbunan karena sudah sesuai dengan SP3M (Surat Perintah Pelaksanaan Pengambilan BMP).

Bunker tersebut diisi oleh depo Pertamina. Hal itu jelas berbeda dengan modus kebocoran yang terjadi di Batam.

Menurut dia, kasus di Batam tak ada urusannya sama sekali dengan BBM dari Pertamina untuk TNI AL. Pihak Pertamina membenarkan mekanisme yang disebutkan TNI AL. Salah satu sumber di internal Pertamina menyebutkan Pertamina menyuplai kebutuhan BBM TNI AL per triwulan.

Pengirimannya dilakukan melalui transportir yang ditunjuk pihak TNI AL atau kapal dari pihak mereka sendiri yang mengangkut. "Jadi, tak ada agen," ujarnya.

Pertamina juga sudah menyiapkan "Bunker Service Khusus" untuk kapal-kapal Perang TNI AL, sehingga kebocoran pasokan BBM tak akan terjadi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement