REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji menolak pengadaan laptop baru untuk anggota dewan, karena dinilai kurang banyak manfaatnya, mengingat saat ini sudah banyak yang memiliki perangkat yang lebih baik seperti smartphone maupun tablet.
"Tidak perlu beli laptop baru, buat apa. Malah menghabiskan anggaran saja. Anggota dewan sekarang punya alat penunjang kerja sendiri yang kualitasnya jauh lebih baik, seperti iPad dan lainnya," kata Armuji di Surabaya, Ahad.
Selain itu, lanjut dia, kondisi laptop yang dipinjamkan kepada anggota dewan lama saat ini kondisinya banyak yang masih bagus dan bisa digunakan lagi untuk menunjang kinerja kedewanan.
Armuji juga meminta agar laptop yang sudah dikembalikan anggota dewan periode sebelumnya, tidak perlu diserahkan ke anggota dewan yang baru. Jika memang ada anggota dewan yang membutuhkan, mereka bisa langsung saja datang ke Setwan dan meminta laptop tersebut untuk digunakan.
Menurut dia, sejak awal pengadaan laptop untuk anggota dewan periode 2009-2014 tidak begitu mendesak dan terkesan mengada-ada. Ketika anggota dewan sudah menerima laptop, banyak dari mereka yang tidak membawanya ketika kerja.
"Justru mereka lebih suka menggunakan smartphone ataupun tablet. Itu kan, hanya akal-akalannya WW (Wisnu Wardhana, mantan ketua DPRD Kota Surabaya)," katanya.