REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Meski berlabel kota besar dengan segmentasi jasa dan perdagangan, ternyata Surabaya masih tetap memberi perhatian lebih pada sektor pertanian.
Hal ini seperti terlihat dalam panen raya padi di wilayah Kecamatan Sukolilo, tepatnya di Semolowaru Bahari, Sabtu (13/9).
Saat ini terdapat 77,5 hektare lahan pertanian yang tersebar di lima kelurahan se-Kecamatan Sukolilo. Sepuluh hektare di antaranya dinyatakan siap panen. Menurut Ketua Kelompok Tani (poktan) Bahari Karya Suhartoyo, komoditi utama saat musim kemarau adalah padi dan blewah.
Sedangkan saat musim penghujan, dia melanjutkan, petani beralih menanam sayur-sayuran serta mengubah sebagian lahan menjadi tambak bandeng dan udang.
“Dengan begitu, petani mendapat penghasilan yang berkesinambungan,” ujar dia.
Berdasarkan perhitungan Suhartoyo, satu hektare sawah mampu menghasilkan 10 ton padi. Padi tersebut lantas dijual kepada pengepul. Sayangnya, Poktan Bahari Karya belum memiliki mesin pengolah padi menjadi gabah.
“Sejauh ini kami masih menyewa. Harapannya, kami bisa punya mesin sendiri,” tutur pria yang menjabat Ketua Poktan sejak 1996 tersebut.