Sabtu 13 Sep 2014 16:21 WIB

Trans Jakarta Idealnya Masuk ke Kota Penyangga

Rep: c66/ Red: Esthi Maharani
Bus Transjakarta
Foto: Republika/Yasin Habibi
Bus Transjakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta hingga saat ini mengupayakan agar bus TransJakarta dapat beroperasi di seluruh kota-kota penyangga. Perpanjangan TransJakarta hingga ke kota-kota penyangga, yaitu Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi dikatakan dapat mempermudah akses warga yang bekerja di Ibu Kota.

“Idealnya TransJakarta dapat masuk ke seluruh wilayah penyangga Ibu Kota. Selain memudahkan akses warga di kota-kota penyangga, hal ini dapat berdampak pada berkurangnya kemacetan di Jakarta,” ujar kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta (Dishub) Muhammad Akbar kepada //Republika//, Sabtu (13/9).

Sebelumnya, perpanjangan koridor TransJakarta telah dilakukan hingga ke wilayah Kota Bekasi. Melalui koridor II Harmoni-Bekasi, TransJakarta akan melewati delapan halte baru yaitu Halte Raya Bekasi KIP, Halte Raya Bekasi Tipar Cakung, Halte Cakung United Tractors, Halte Raya Bekasi Pasar Cakung, Halte Raya Bekasi Cakung Cilincing, Halte Raya Bekasi Pulo Gebang, Halte Raya Bekasi Ujung Menteng, dan Halte Harapan Indah.

Menurut M Akbar, penambahan rute TransJakarta ke kota-kota penyangga lainnya masih terus dibicarakan. Ia mengatakan Bogor kini juga telah menyetujui rencana masuknya TransJakarta ke kota tersebut. Tanggerang, juga disebut akan segera membangun proyek transportasi massal, yang diharapkan salah satunya dapat terhubung dengan TransJakarta.

“Hingga kini pembicaraan masih dilakukan. Kami berharap seluruh kota penyangga Jakarta dapat menyetujui rencana Transjakarta memasuki wilayah tersebut. Tentu kita juga harapkan warga yang tinggal di wilayah penyangga dan bekerja di Jakarta akan menggunakan TransJakarta,” ujar M Akbar menjelaskan.

Seperti diketahui, rencana Pemrov DKI Jakarta agar TransJakarta dapat beroperasi di kota-kota penyangga telah terdengar pada Mei lalu. Sejauh ini, hampir seluruh kota penyangga menyetujui pengoperasian transportasi massal tersebut kecuali Depok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement