REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Realisasi ekspor aneka jenis perhiasan dari bahan perak yang dipadukan dengan emas dan dilengkapi permata bertuah, banyak diekspor untuk konsumen di empat negara yakni Singapura, Hong Kong, Jepang dan Amerika Serikat.
"Keempat negara pembeli di atas sepuluh persen dan komoditas tersebut dijadikan barang cendera mata oleh turis asing yang berlibur ke sana, sehingga banyak perhiasan Bali diperdagangkan kembali di negeri itu," kata Made Wijana, seorang pengusaha perhiasan asal Gianyar, Sabtu (13/9).
Ia mengatakan, pengusaha negara itu paling banyak membeli aneka barang perhiasan berbahan baku perak dan emas hasil sentuhan perajin Bali, untuk dijual kembali kepada wisatawan mancanegara yang singgah di negeri itu. Pengusaha dari keempat negara itu paling gencar memesan barang perhiasan berupa gelang, giwang, kalung dan bros yang bercirikan khas Bali, untuk turis yang belum sempat singgah ke Pulau Dewata, tetapi ingin barang seni tersebut.
Made Wijana menambahkan, masyarakat internasional berminat membeli perhiasan asal Bali, karena perajin setempat cukup kreatif mengembangkan rancang bangun (desain) sesuai perkembangan zaman yang dipadukan dengan muatan lokal sehingga kelihatan unik dan antik.
Pengusaha mitra kerja di luar negeri biasanya sejak dini mengirimkan rancangan yang bakal laku terjual tahun depan, dan desain yang dikirim lewat internet itu bisa diubah dan diisikan muatan lokal Bali sehingga disenangi konsumen luar negri, tutur Wijana. Importir asal empat negara itu di awal 2014 tercatat paling banyak membeli perhiasan buatan perajin Pulau Dewata hingga saat ini, dan mereka banyak memboyong aneka seni perhiasan yang dipesan untuk memenuhi konsumen setempat.
Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat, realisasi perdagangan perhiasan Bali selama Juli 2014 bernilai 4,8 juta dolar AS, 30 persen di antaranya dikirim ke Singapura dan menyusul ke Hong Kong 16,32 persen, Jepang 11,98 persen dan Amerika 10,60 persen.
Pasar perhiasan perak di negara pusat perpelancongan antarbangsa itu semakin berkembang dan mampu menguasai pasar di negeri itu, karena perajin mampu menciptakan barang kerajinan bernilai seni sesuai perkembangan zaman.