Sabtu 13 Sep 2014 08:34 WIB

Pengembangan Pelabuhan Batuampar Telan Anggaran Rp 4,5 T

Batam
Foto: Antara
Batam

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pengembangan Pelabuhan Kontainer Batuampar secara bertahap yang masuk Masterplan Percepatan Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diperkirakan akan menghabiskan dana Rp4,5 triliun dan diharapkan terwujud tahun 2020.

"Iya, rencananya memang seperti itu. Yang terealisasi saat ini baru dermaga utara yang menghabiskan anggaran Rp360 miliar," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Jumat.

Proyek Batuampar masuk dalam peresmian 65 proyek Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang diresmikan Presiden SBY awal September lalu.

"Saat ini pengembangan dermaga utaranya sudah mencapai 86 persen. Dermaga sudah bisa digunakan akhir tahun ini," katanya.

Dalam masterplan BP Batam di Batuampar, dermaga eksisting di pelabuhan itu saat ini mencapai 1.050 meter.

Proyek dermaga utara tersebut diharapkan dapat menambah kapasitas bongkar muat sebesar 400.000 TEU's sehingga kapasitas bongkar muat Pelabuhan Batu Ampar menjadi 600.000 TEU's.

"Rencananya juga akan dipasang crane moderen menggunakan rel. Mudah-mudahan awal 2015 bisa direalisasikan," kata Djoko.

Djoko juga mengatakan, nantinya pelabuhan akan dikelola lebih baik seiring menunggu pengesahan RPP pengelolaan pelabuhan laut oleh BP Batam yang tengah berada di tangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Pengelolaan juga akan dibenahi. Nantinya akan benar-benar diatur agar proses keluar masuk barang tidak tersendat. Hal tersebut juga yang diharapkan oleh pengguna jasa di pelabuhan," kata Djoko.

Selain mengembangkan Pelabuhan Batuampar, BP Batam juga berencana membangun Pelabuhan Alih Kapal Tanjungsauh dengan kapasitas 4 juta TEU's yang diperkirakan menelan anggaran Rp7 triliun. Namun, pembangunan terhambat karena status lahan yang akan digunakan masih dalam usulan agar masuk FTZ.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement