REPUBLIKA.CO.ID,B0OGOR--Ikan air tawar berpontesi menjadi unggulan komoditas Kota dan Kabupaten Bogor. Beberapa tahun silam, Bogor pernah berjaya dengan ikan patinnya, bahkan pernah 'ekspor' ikan patin ke Sumatera, Kalimantan, dan beberapa kota di Pulau Jawa.
"Kejayaan ikan tawar di Bogor semestinya bisa dibangun kembali dengan membudidayakan ikan lain, seperti lele, mas, dan lain-lain," demikian disampaikan Dr.Tatag Budiardi dari Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, dalam Siaran Pedesaan 93,70 FM RRI Bogor, belum lama ini.
Tatag dalam dialog yang ditemani koleganya, Dr. Alimuddin, menjelaskan, "Untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi, masyarakat Bogor telah membuat terobosan dengan membuat kolam dari terpal. Kolam-kolam ini cukup berhasil untuk meningkatkan produksinya. Namun demikian, ada cara lain yang lebih terukur yaitu melalui pengembangan bioteknologi."
Dengan bioteknologi, terbukti secara efektif mampu meningkatkan produksi pangan terutama ikan, dengan target yang lebih terukur. Disamping itu, menghasilkan produk berdaya saing tinggi, serta mampu mengarahkan proses produksi menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan. Keunggulan lain dari aplikasi bioteknologi terbukti mampu menyediakan pakan yang tepat, murah dan ramah lingkungan, meningkatkan daya tahan tubuh ikan, melipatgandakan pertumbuhan dan produksi hingga 30 kali lipat, mengatur reproduksi, serta memudahkan karakterisasi dan produksi induk atau benih yang unggul.
Sementara itu, Dr.Alimuddin sebagai narasumber yang berasal satu departemen dengan Tatag, mengatakan, "Ada tiga hal penting yang mesti diperhatikan dalam budidaya ikan yaitu bibit ikan, lingkungan, dan pakan."
"Pilihlah bibit ikan dari indukan yang bagus. Bibit ikan menjadi penentu keberhasilan berbudidaya ikan. Kemudian lingkungan atau kolam dan air. Kualitas air semakin hari relatif menurun. Ada terminologi sederhana untuk memperbaiki kualitas air, yaitu dengan resirkulasi atau air dipakai ulang dengan penyaringan. Disamping itu, pakan mesti mendapat perhatian serius. Jangan sampai pakan yang dipakai kualitasnya rendah," tambahnya.
Sebagai closing statement, Tatag memberikan motivasi kepada para pembudidaya ikan supaya tetap bersemangat dan tekun belajar, baik dari buku maupun bertanya pada pihak-pihak yang mempunyai kompetensi perikanan.