REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perhimpunan Mikologi Indonesia(MIKOINA) kembali menggelar seminar di kampus Institut Pertanian Bogor. Seminar bertajuk Identification of Fungi Using Bioinformatic Tools.
Seminar Series MIKOINA Bogor ini dihadiri oleh sekitar 70 peserta, yang terdiri dari anggota MIKOINA, staf pegajar dan mahasiswa pascasarjana IPB. Kegiatan ini diselenggarakan di Ruang Sidang Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB, Kampus Darmaga, Bogor, pada hari Rabu (10/9).
MIKOINA merupakan wadah para pencinta, pemerhati, peneliti di bidang mikologi pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, pangan, pakan, kesehatan dan lingkungan di seluruh Indonesia.
Seminar mengangkat topik mengenai identifikasi fungi (cendawan) menggunakan bioinformatik dari internet yang dapat diakses secara gratis. Cendawan yang merupakan mikroba yang sangat kecil. Cendawan berperan dalam pembuatan makanan atau kuliner lokal, seperti tempe, oncom, gatot, kecap.
''Cendawan sendiri juga banyak yang dapat dikonsumsi seperti jamur tiram dan jamur merang,'' tutur Dr. Efi Toding Tondok, S.P, M.Sc, salah satu panitia penyelenggara seminar.
Seminar Series MIKOINA perdana ini mendatangkan pembicara tamu dari University of Santo Tomas, Manila, Filipina, Prof. Dr. Thomas Edison E. dela Cruz. "Dalam kesempatan ini ingin sharing terkait dengan identifikasi fungi, yang keragamannya sangat tinggi. Identifikasi fungi sebelumnya dilakukan secara morfologis, yang hanya dapat dilakukan oleh seorang ahli dan membutuhkan waktu yang lama. Saat ini tidak hanya tergantung pada morfologi tapi juga dapat dilakukan secara molekuler," katanya.
"Kehadiran Prof. Thomas ke IPB dalam rangka kerjasama riset yang difasilitasi oleh SEAMEO BIOTROP. Saat ini kami sedang melakukan kerjasama riset mengenai keragaman fungi endofit dari mangrove di Filipina dan Indonesia, sekaligus potensinya sebagai sumber senyawa bioaktif,'' kata Dr. Kustiariyah Tarman, S.Pi, M.Si, dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.
Selain kerjasama riset, juga akan dilakukan pertukaran mahasiswa dan staf, serta publikasi bersama hasil riset. Dari kerjasama ini diharapkan juga dapat meningkatkan kapasitas riset kita di bidang terkait.
MIKOINA akan membantu pemerintah dalam memecahkan persoalan yang berkenaan dengan jamur baik yang menguntungkan maupun yang tidak bagi manusia. Dan komitmen MIKOINA untuk secara kontinyu melakukan desiminasi hasil-hasil penelitian, edukasi dan sosialisasi keragaman dan arti penting cendawan kepada masyarakat.