REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Tim Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melakukan pemeriksaan kualitas air di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo, termasuk di Bojonegoro, Jawa Timur, yang akan dimanfaatkan sebagai data penunjang daerah untuk mengetahui tingkat pencemaran.
"Di Bojonegoro ada dua lokasi yang diamabil contoh airnya masing-masing satu lokasi 2 liter, selain juga dilakukan pemeriksaan lapangan langsung," kata seorang petugas dari Pusat Pengelolaan Eko Region Jawa (PPEJ) Kementerian Lingkungan Hidup Ediyanto, di Bojonegoro, Jumat (12/9).
Ia yang didampingi staf Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Ratna, menjelaskan pemeriksaan kualitas air yang dilakukan tersebut hanya sebatas membantu daerah, sebab data hasil pemeriksaan diserahkan kembali ke daerah.
"Semua hasil pemeriksaan kualitas air di sepanjang DAS Bengawan Solo akan kita serahkan ke masing-masing daerah. Soal bagaimana tindak lanjut atas hasil kualitas air berdasarkan hasil pemeriksaan ya terserah daerah," jelasnya.
Di Bojonegoro, pemeriksaan kualitas air Bengawan Solo dilakukan di Taman Bengawan Solo (TBS) di Kelurahan Ledokwetan dan di Desa Banjarjo, keduanya di Kecamatan Kota.
Hasil pemeriksaan air Bengawan Solo di tengah dengan naik perahu di Kelurahan Ledokwetan, diketahui temperatur 28,3 derajat celsius, keasaman 7,7 PH, DO atau oksigen terlarut 6,2 mg/liter, zat padat terlarang 339 TDS, daya hantar listrik (DHL) 509 us.
"Saya tidak berhak menganalisa hasil pemeriksaan ini, sebab banyak faktor untuk mengetahui bahwa kualitas air di suatu daerah sudah tercemar atau tidak," kilahnya.
Ia juga menjelaskan contoh air yang diambil di dua lokasi di Bengawan Solo di Bojonegoro tersebut, di antaranya, juga untuk mengetahui kadar BOD dan COD, tetapi pemeriksaannya dilakukan di laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan di Yogyakarta. Hasilnya akan kita serahkan ke daerah tahun depan," ucapnya.
Ia juga menambahkan tim yang datang ke daerah untuk melakukan pemeriksaan kualitas air tersebut, sekaligus juga untuk meningkatkan kemampuan personel bagian lingkungan hidup di daerah dalam melakukan pemeriksaan kualitas air. "Sejauh yang saya ketahui tenaga ahli mengenai lingkungan di daerah perlu ditingkatkan termasuk jumlah personelnya juga masih minim," ujarnya.