REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan rumah rusak akibat gempa berkekuatan lima Skala Richter (SR) di Tanah Datar, Sumatra Barat.
Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menyatakan pusat gempa terjadi di daratan. Tepatnya, pada kedalaman 10 kilometer di bawah Danau Singkarak.
"Lokasi gempa, lanjutnya, terletak di 14 kilometer barat daya Tanah Datar atau 17 kilometer tenggara Padang Panjang. Akibatnya, empat kecamatan menerima dampak paling besar," tutur Sutopo dalam rilisnya, Kamis (11/9).
Enam kecamatan itu yakni, Kecamatan X Koto dan Batipuh di Kabupaten Tanah Datar. Serta Kecamatan Padang Panjang Barat dan Padang Panjang Timur di Kota Padang Panjang.
Berdasarkan pendataan BNPB, papar Sutopo, gempa itu terjadi pada Kamis (11/9) pukul 00.45 WIB. Gempa merusak 35 unit rumah, empat sarana pendidikan dan empat sarana ibadah di Tanah Datar.
Sementara di Kota Padang Panjang, tiga unit sekolah dan dua unit rumah sakit rusak ringan. Selain itu, paparnya, satu unit puskesmas dan satu unit rumah mengalami rusak sedang. Sedangkan empat unit rumah rusak ringan.
Dia menjelaskan, sesuai dengan pendataan sementara yang dilakukan tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dua orang penduduk Kota Padang Panjang mengalami luka ringan.
"Kedua korban luka ringan adalah balita perempuan, Ulfaiza Sahra (2 tahun) serta seorang kakek, Tarbaini (50)," ungkapnya.
Dua orang lainnya juga mengalami luka ringan di Tanah Datar. Yaitu pria bernama Fauril Rozi (12) dan Ruli Afandi (18).